Setelah sebelumnya santer dikabarkan akan pindah ke Barcelona, dan sempat dikonfirmasi oleh Pep Guardiola, pelatih Manchester City, akhirnya pada Senin (31/5) Sergio Aguero benar-benar mendarat di Estadio Nou Camp secara gratis.
Kun, yang baru akan bergabung di klub raksasa Spanyol pada 1 Juli mendatang, didaratkan secara gratis, karena masa kontraknya di Manchester City kadaluarsa di akhir Juni tahun ini.
Di Catalonia, jebolan akademi Independiente ini diikat kontrak selama dua tahun, dengan gaji lima juta euro per musim. Jika melihat situasinya, transfer ini seperti kombinasi antara kebutuhan dan tambal sulam.
Disebut kebutuhan, karena Barca butuh sosok penyerang berpengalaman, yang bisa membantu Lionel Messi, dan Aguero memenuhi kriteria itu. Di sisi lain, eks menantu Diego Maradona ini dikenal sebagai sahabat Si Kutu sejak di Timnas junior Argentina.
Kedekatan personal ini bisa dimanfaatkan untuk menjamin rasa nyaman Messi, sehingga ia mau memperpanjang kontrak di Blaugrana. Seperti diketahui, kontrak Messi di Barcelona akan berakhir pada akhir bulan Juni, dan belum jelas arah kelanjutannya.
Secara teknis, Aguero juga bisa menjadi transfer menarik, karena La Liga bukan kompetisi asing baginya. Jadi, tak akan ada kendala adaptasi berarti baginya
Sebelum menjadi bintang di Manchester City, sang Argentino lebih dulu bersinar di La Liga bersama Atletico Madrid. Bersama Atleti, ia sukses meraih satu trofi Liga Europa dan Piala Super Eropa.
Tapi, pada saat bersamaan, transfer Aguero ini juga terlihat seperti satu manuver tambal sulam. Disebut demikian, karena Barca seperti memplot sang penyerang sebagai pengganti Luis Suarez, penyerang asal Uruguay berusia 34 tahun, yang sebelumnya dilepas ke Atletico Madrid, dan membantu Los Colchoneros juara La Liga.
Secara statistik, pemain berusia 33 tahun ini memang punya catatan oke. Status top skorer sepanjang masa Manchester City, dengan total 260 gol dari 390 penampilan, dan status sebagai salah satu pencetak gol terbanyak di Liga Inggris, sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan kualitasnya.
Masalahnya, eks pemain Independiente ini tak berada dalam kondisi optimal di tahun terakhirnya bersama City. Akibatnya, menit bermain dan jumlah golnya relatif terbatas.
Selain itu, kombinasinya bersama Messi kurang bagus di Timnas Argentina, khususnya di level senior. Mereka tak terlalu sering bermain bersama, karena Kun sering absen akibat cedera.
Kekurangan ini memang jadi satu catatan minor. Meski begitu, transfer ini tergolong minim risiko karena gratis dan wajar. Klub mana yang tak mau mendapatkan pemain sekelas Aguero secara gratis?
Mengingat usia dan kiprahnya yang cukup menurun di musim terakhir bersama City, rasanya agak sulit untuk mengharapkan Kun bisa langsung menghasilkan banyak gol di Barca.
Kecuali, jika pelatih The Catalans mampu mengoptimalkan kemampuannya, seperti yang dilakukan Diego Simeone kepada Luis Suarez di Atletico Madrid.
Andai Aguero ternyata melempem, tapi sukses membantu klub memastikan Messi bertahan, rasanya transfer gratisan ini tetap akan dipandang sukses dari segi politis dan strategis, karena klub mampu menjaga bintang utama sekaligus ikon global mereka.
Menarik ditunggu, bagaimana efek kedatangan Aguero di Barcelona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H