Tapi, saat performa tim rival mulai membaik, Real justru cenderung stagnan. Memang ada sedikit peningkatan, tapi tidak signifikan.
Akibatnya, saat Barca meraih trofi Copa Del Rey dan Atletico Madrid meraih gelar La Liga musim ini, Real hanya mampu memberi tekanan di liga hingga pekan terakhir, tapi beberapa kali kehilangan poin di pertandingan yang seharusnya bisa mereka menangkan.
Apa boleh buat, Los Merengues dipaksa menutup musim tanpa gelar, dan Zizou akhirnya pergi untuk kedua kalinya. Pertanyaannya, ke mana Zidane akan melanjutkan kariernya?
Jika ternyata ia tak mengambil jeda, PSG bisa menjadi tujuan potensial. Profilnya sebagai peraih tiga gelar Liga Champions jelas klop dengan ambisi PSG di tingkat Eropa.
Kebetulan, Mauricio Pochettino, pelatih PSG saat ini, sedang ditaksir Tottenham Hotspur dan Real Madrid. Jadi kesempatan Zidane pulang ke Prancis cukup terbuka.
Sebelumnya, pelatih berkepala plontos ini juga dikaitkan dengan kursi pelatih Juventus. Hanya saja, rumor itu belakangan pupus, setelah Si Zebra menunjuk kembali Massimiliano Allegri sebagai pengganti Andrea Pirlo.
Andai akhirnya tetap mengambil jeda, ada Timnas Prancis yang bisa jadi tujuan potensial. Kesempatan ini terbuka, jika Didier Deschamps mundur setelah Piala Dunia 2022. Kebetulan, dirinya banyak disebut petinggi FFF (PSSI-nya Prancis) sebagai penerus ideal.
Tapi, seandainya Real Madrid kembali mengalami turbulensi, seperti saat dilatih Lopetegui dan Santiago Solari, bukan hal mengejutkan jika eks pemain Juventus ini kembali ditarik Perez melatih Real Madrid.
Entah kenapa, saya justru melihat Perez seperti punya ketergantungan dengan Zidane, karena track record nya yang bagus, meski tim sedang amburadul sekalipun.
Tapi, jika dipaksakan melatih Real Madrid untuk ketiga kalinya, tanpa dibiarkan menikmati masa jeda yang cukup, ini bisa menjadi blunder, karena tak ada waktu baginya untuk memulihkan kelelahan mental dan menemukan ide-ide baru.
Kalau sudah begitu, bukan perbaikan, tapi penurunan lah yang didapat. Tanpa sadar, Perez justru akan membuat klub menggali lubang kubur sendiri, jika masih memakai pola yang sama.