Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Zizou Kembali Pergi

28 Mei 2021   15:48 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:03 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali pergi. Inilah keputusan yang diambil Zinedine Zidane pada Kamis (27/5) yang sekaligus mengakhiri periode keduanya di kursi pelatih Real Madrid. 

Keputusan ini sekaligus mempertahankan reputasinya, sebagai satu-satunya pelatih yang tak dipecat di era Florentino Perez.

Sebelumnya, Zizou pernah melakukan keputusan serupa, tak lama setelah mencatat hat-trick juara Liga Champions tahun 2018 silam. Prestasi ini menjadi highlight periode pertamanya di Bernabeu, bersama satu trofi La Liga.

Hanya saja, saat ia kembali melatih Real Madrid di paruh kedua musim 2018/2019, Si Putih sudah berbeda. Tak ada lagi Cristiano Ronaldo yang bisa diandalkan untuk mencetak banyak gol.

Meski begitu, periode kedua Zidane di Real Madrid masih terhitung sukses, karena mampu meraih satu gelar La Liga dan satu gelar Piala Super Spanyol. Ia juga mampu membuat tim tetap kompetitif, meski kerap dihantam badai cedera pemain.

Hengkangnya (lagi) sang legenda Prancis ini sebenarnya bisa dimaklumi, karena selama bertugas, ia menghadapi tekanan luar biasa, yang dibarengi dengan rentetan masalah cedera pemain. Tentunya, semua ini menghasilkan kelelahan mental luar biasa.

Jadi, bukan hal mengejutkan jika pria keturunan Aljazair ini mundur, dan memutuskan untuk mengambil jeda selama satu tahun untuk "mengisi baterai". Maklum, tekanan melatih di klub besar Spanyol sungguh besar.

Di Spanyol, keputusan jeda selama setahun ini juga pernah diambil oleh Pep Guardiola dan Luis Enrique, setelah keduanya mundur dari Barcelona. Setelah jeda selama satu tahun, Pep lalu melatih Bayern Munich, sementara Enrique melatih Timnas Spanyol.

Pada prosesnya, Zidane sendiri sebenarnya sedang dalam masa jeda, sebelum akhirnya kembali ditarik Perez melatih Real Madrid. Waktu itu, situasinya memang sedang gawat darurat, karena performa Los Blancos sedang ambyar di bawah komando Julen Lopetegui dan Santiago Solari.

Akibat masa jeda yang tidak tuntas, periode kedua Zidane di ibukota Spanyol tak sehebat periode pertamanya. Tak ada ide taktikal segar yang muncul, sehingga membuat tim terlihat biasa saja.

Mereka sedikit banyak tertolong, dengan inkonsistensi tim rival, baik dari segi performa di lapangan, atau hal-hal lain di luar lapangan. Contohnya, gonjang-ganjing di internal klub Barcelona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun