Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Balada Lebaran dan Pagebluk

13 Mei 2021   19:54 Diperbarui: 13 Mei 2021   19:56 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Diary,

Ini periode lebaran kedua di masa pagebluk. Situasinya belum benar-benar aman, karena pagebluk masih belum bisa dijinakkan.

Tapi, ada satu rasa jengkel yang sama di dua momen ini, meski situasinya agak berbeda. Tahun lalu, aku memilih bertahan sendirian di ibukota, karena tak kebagian tiket kereta sejak bulan Februari.

Di satu sisi, aku bersyukur karenanya. Aku ingat, gara-gara pagebluk, semua perjalanan dengan kereta api dibatalkan.

Semua orang kerepotan mengurusnya, termasuk penjaga kost ku. Dia harus repot-repot antri di stasiun sepanjang hari, selama beberapa hari beruntun.

Untuk pertama kalinya, lebaran terasa begitu tenang. Ketenangan itu semakin menyenangkan, karena ada seporsi besar lontong sayur dari pemilik kost, yang kujadikan menu makan selama sehari penuh. Momen sederhana yang begitu berharga.

Bagiku, ini berkat, yang sayangnya sekaligus jadi masalah. Orang tuaku menganggap keputusanku waktu itu sangat tak masuk akal, dan menganggap pagebluk sebagai alasan belaka.

Tentu saja aku jengkel, bahkan sangat tersinggung karenanya. Mereka sama sekali tak membantu, malah hanya menyudutkan, tanpa paham bagaimana situasi. Memalukan sekali.

Tahun berikutnya, saat aku sudah kembali, ternyata pagebluk masih belum jelas akhirnya. Di beberapa negara, kasusnya bahkan makin menggila.

Saat pemerintah memutuskan "dilarang mudik jauh maupun dekat", semua sudah jelas. Duduk manis di rumah, jangan kemana-mana, sama seperti tahun lalu.

Tapi, entah kenapa, orang tuaku malah bersikeras mengajak pergi ke desa. Aku enggan ikut, walau akhirnya terpaksa ikut juga, demi menghindari konflik tak penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun