Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menuju Trofi Terjanji

7 Mei 2021   20:52 Diperbarui: 7 Mei 2021   20:56 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuju trofi terjanji. Itulah gambaran sederhana dari saya, terkait final Liga Champions dan Liga Europa musim ini, yang sama-sama sudah menuntaskan babak semifinal.

Di Liga Champions, dua tim milik raja minyak, yakni Manchester City dan Chelsea, sama-sama lolos ke final dengan skor agregat cukup meyakinkan. Untuk kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir, tersaji All English Final di Liga Champions.

Pada prosesnya, Manchester City mengalahkan PSG dengan skor agregat 4-1, sementara Chelsea mengalahkan Real Madrid dengan skor agregat 3-1.
Laga final sedianya akan dihelat di kota Istanbul, Turki, tapi ada keraguan yang muncul, seiring meningkatnya jumlah penderita virus Corona di negara ini.

Di Liga Europa, Manchester United lolos ke final, setelah menang agregat 8-5 atas AS Roma, dan akan menghadapi Villarreal, tim kuda hitam asal Spanyol, yang sukses mengalahkan Arsenal dengan skor agregat 2-1.

Meski beda kasta, baik final Liga Champions maupun final Liga Europa ini sama-sama menyajikan beberapa kesamaan, baik dari sisi pelatih, maupun klub.

Dari sisi klub, tepatnya sejarah prestasi, kedua final ini sama-sama mempertemukan klub mantan juara dengan klub debutan. Di Liga Champions ada Chelsea, sang juara musim 2011/2012, yang berhadapan dengan Manchester City sang debutan.

Dari segi tradisi, Chelsea sedikit lebih diuntungkan, karena sejak Borussia Dortmund di musim 1996/1997, belum ada lagi tim debutan finalis yang juara.  Chelsea sendiri pernah kalah dari Manchester United di final Liga Champions musim 2007/2008, dalam drama adu penalti nan dramatis di Stadion Luzhniki, Moskow.

Meski kini dilatih Thomas Tuchel, yang sukses membawa PSG ke final Liga Champions musim lalu, City tetap saja tak bisa dianggap enteng. Maklum, Sergio Aguero dkk dilatih Pep Guardiola, yang meraih sepasang trofi Liga Champions bersama Barcelona, dengan dua kali mengalahkan Manchester United-nya Sir Alex Ferguson di final.

Di Liga Europa, Manchester United, sang juara Liga Europa musim 2016/2017, akan menghadapi tantangan Villareal, yang mencatat debut di final. Partai final sendiri akan dihelat di kota Gdansk, Polandia.

Dari segi prestasi klub di Eropa, Tim Kapal Selam Kuning memang tak sebanding dengan Setan Merah. Satu-satunya trofi mereka di Eropa, datang dari ajang Piala Intertoto (2003 dan 2004), dari tim yang pada eranya antara lain diperkuat Pepe Reina dan Juan Roman Riquelme.

Tapi, mereka masih bisa optimis, karena dilatih oleh Unai Emery, yang berpengalaman di Liga Europa. Pelatih dari Region Basque ini sempat mencatat hat-trick juara Liga Europa bersama Sevilla, dan lolos ke final sekali lagi saat menangani Arsenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun