Tragis. Inilah satu kata yang dapat merangkum kiprah Sheffield United di Liga Inggris musim ini secara sederhana.
Disebut tragis, karena The Blades yang sebelumnya sukses finis di posisi sepuluh besar, harus menjadi juru kunci di sepanjang musim berikutnya. Praktis, mereka hanya menjadi tim "one season wonder", setelah promosi musim lalu.
Padahal, rival sekota Sheffield Wednesday ini sebenarnya sudah mendatangkan dua pemain muda Inggris, yang disebut-sebut punya prospek cerah, yakni Rhian Brewster (penyerang, dari Liverpool) dan Aaron Romsdale (kiper, dari Bournemouth), dengan menggelontorkan total dana sebesar lebih dari 40 juta pounds.
Tapi, harapan besar itu ternyata malah jadi beban untuk keduanya. Romsdale gagal mendekati, apalagi menyamai kehebatan kiper pinjaman Dean Henderson (kembali ke Manchester United) di bawah mistar musim lalu. Brewster pun tampil melempem di lini serang.
Alhasil, sistem permainan yang sudah dijalankan Chris Wilder jadi berantakan. Meski sempat mengalahkan Manchester United 2-1 di Old Trafford, mereka terlanjur jadi lumbung poin dan gol lawan di liga.
Situasi semakin runyam, karena pada bursa transfer musim dingin, mereka tak bisa mendatangkan pemain baru. Penyebabnya, Pangeran Abdullah (bangsawan kerajaan Arab Saudi) selaku pemilik klub enggan menggelontorkan dana untuk belanja pemain baru, menyusul performa buruk tim dan konflik dengan sang pelatih.
Apa boleh buat, Sander Berge dkk harus tampil seadanya di sisa musim. Sayangnya, performa mereka tetap jeblok, dan Chris Wilder sendiri mundur dari jabatannya pada bulan Maret silam, setelah melatih selama lima tahun, tepatnya sejak klub masih berkompetisi di League One (kasta ketiga Liga Inggris).
Pada akhirnya, mereka harus turun kasta musim depan, setelah gol tunggal Willian Jose memastikan mereka kalah 0-1 atas Wolverhampton Wanderers, Minggu (19/4, dinihari WIB).
Meski masih menyisakan enam laga, mereka tetap dipastikan terdegradasi, karena andai bisa sapu bersih pun, mereka takkan selamat. Dari 32 pertandingan sejauh ini, mereka hanya mampu meraih 14 poin.
Penderitaan The Blades semakin lengkap, setelah ditinggal petinggi klub. Kekalahan atas Wolverhampton jadi momen pemicunya. Bersamaan dengan kekalahan atas Wolverhampton, Direktur Sheffield United Pangeran Musaad Bin Khalid Al Saud (putra pemilik klub) dikabarkan telah mundur dari jabatannya.
Dengan demikian, rasanya tak sulit untuk menebak, sang pemilik klub juga akan mengikuti, karena prestasi klub musim ini benar-benar ambyar.
Meski berakhir tragis, aksi Sheffield United di kasta tertinggi, dengan sensasi "one season wonder" nya layak diapresiasi, karena mereka sudah berjuang naik ke kasta teratas dengan modal awal relatif seadanya. Menarik ditunggu, apakah mereka bisa segera kembali ke kasta tertinggi atau tidak.
So long, The Blades!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H