Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Menang Saja Tak Cukup

14 April 2021   10:37 Diperbarui: 14 April 2021   11:51 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim perenpatfinalis Liga Champions musim ini (tribunnews.com)

Judul di atas adalah satu kesimpulan sederhana, dari dua partai Liga Champions yang dimainkan Rabu (14/4, dinihari WIB). Kedua partai itu adalah PSG vs Bayern Munich dan Chelsea vs FC Porto.

Secara kebetulan, kedua pertandingan ini dimulai dengan situasi identik. Dimana tim yang kali ini menjadi tuan rumah sama-sama menang di leg pertama. Chelsea mengalahkan FC Porto 0-2, sementara PSG mengalahkan Bayern Munich 2-3.

Tapi, di leg kedua, situasi identik justru jadi milik tim tamu. Dimana, Bayern Munich dan FC Porto sama-sama menang 0-1. Meski begitu, keduanya sama-sama masuk kotak.

Di Paris, gol Eric Choupo-Moting ke gawang mantan klubnya pada menit-menit akhir babak pertama, memastikan Bayern menang. Kemenangan ini juga menunjukkan, seberapa dominan permainan Bayern di Paris, seperti halnya saat leg pertama.

Sayangnya, absensi Robert Lewandowski akibat cedera membuat daya serang mereka jadi lebih tumpul dibanding biasanya. Alhasil, mereka harus angkat koper di Liga Champions musim ini, setelah kalah agregat gol tandang dari tim asuhan Mauricio Pochettino.

Sebaliknya, bagi PSG, ini adalah revans manis, karena mereka bisa membalas kekalahan di final Liga Champions musim lalu. Kini, mereka tinggal menunggu pemenang duel antara Manchester City versus Borussia Dortmund, sebagai lawan di babak semifinal.

Sementara itu, gol tendangan salto Mehdi Taremi pada masa injury time babak kedua membuat FC Porto unggul di London. Sejak menit awal, kedua tim saling menyerang.

Porto sendiri baru mulai panas di 30 menit terakhir pertandingan, tepatnya sejak pelatih Sergio Conceicao memasukkan Mehdi Taremi menggantikan Marko Grujic.

Pergantian ini memang sukses menghidupkan lini tengah tim, dan membantu tim memperoleh kemenangan. Sayangnya, kemenangan ini tetap membuat Si Naga masuk kotak, karena kalah agregat 1-2 dari Si Biru.

Meski kalah, hasil ini menjadi satu kemajuan lain Chelsea bersama Thomas Tuchel. Untuk pertama kalinya sejak musim 2013/2014, Chelsea mampu lolos ke babak semifinal Liga Champions.

Kini, mereka tinggal menunggu pemenang duel Liverpool vs Real Madrid. Tentunya, ini akan menarik, karena masih ada duel-duel penentuan yang akan memastikan, tim mana saja yang akan baku hantam di babak semifinal, demi memperebutkan tiket lolos ke babak final di Istanbul (Turki).

Tim manakah yang akan melaju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun