Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Liverpool Memutus Kutukan

11 April 2021   01:42 Diperbarui: 11 April 2021   01:49 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool Vs Aston Villa (Kompas.com)

Jelang laga melawan Aston Villa di ajang Liga Inggris, Sabtu (10/4) Liverpool dihantui catatan kurang bagus. Selain karena kalah 1-3 di kandang Real Madrid, pada perempat final Liga Champions tengah pekan lalu, mereka juga masih dihantui catatan belum pernah menang di Anfield sejak awal tahun 2021, yang seolah menjadi satu kutukan kesialan.

Tak heran, ada sedikit rasa pesimis hadir. Apalagi, lawan yang dihadapi sebelumnya sukses mencatat kemenangan telak 7-2 atas Liverpool di Stadion Villa Park, pada awal musim ini.

Saat pertandingan berlangsung, keraguan memang sempat muncul lagi. Penyebabnya, meski Fabinho dkk memegang kendali permainan, mereka kecolongan saat serangan balik The Villans berhasil dituntaskan Ollie Watkins menjadi gol di menit ke 43.

Si Merah sebetulnya langsung bereaksi, saat Roberto Firmino mencetak gol penyama kedudukan di masa injury time babak pertama. Sayangnya, gol itu dianulir wasit, karena, tinjauan VAR menilai Diogo Jota terjebak offside pada prosesnya.

Tertinggal di kandang, dan gol dianulir wasit. Dua hal ini menjadi satu paket kekhawatiran akan datangnya hasil buruk, seperti yang sudah-sudah.

Tapi, entah apa yang dibisikkan Juergen Klopp di ruang ganti, hingga membuat The Kop tampil penuh semangat di babak kedua. Kendali permainan masih dikuasai, dalam pertandingan yang berjalan seru, karena kedua tim saling menyerang.

Hasilnya, Liverpool benar-benar mencetak gol penyeimbang lewat sundulan Mohamed Salah di menit ke 57, sebelum akhirnya memastikan kemenangan dengan skor 2-1, berkat tendangan jarak jauh Trent Alexander-Arnold di masa injury time babak kedua, memanfaatkan bola liar di dekat kotak penalti lawan.

Kemenangan ini merupakan satu sinyal positif buat Liverpool, karena mereka mampu memupus catatan muram di Anfield. Satu modal positif jelang menghadapi Real Madrid di partai berikutnya, dimana Liverpool berstatus sebagai tuan rumah.

Meski tanpa penonton, Anfield  tetap bisa diandalkan, karena tetap ada banyak dukungan dari suporter, yang pasti mendukung walau dari kejauhan. Seharusnya, Liverpool sudah terbiasa, karena pandemi sudah setahun lebih berjalan.

Apapun hasil di Liga Champions nanti, kemenangan ini seharusnya bisa jadi pemantik semangat tim, karena mereka akhirnya bisa menemukan lagi kepercayaan diri di rumah sendiri.

Walaupun gagal mempertahankan gelar juara liga, setidaknya posisi empat besar masih bisa dikejar. Dalam musim yang serba kacau akibat badai cedera pemain, bisa bersaing di papan atas saja sudah merupakan satu prestasi tersendiri.

Tapi, untuk bisa mewujudkannya, mereka perlu menjaga momentum positif ini, supaya bisa naik kelas menjadi satu konsistensi. Jika tidak, musim ini akan benar-benar jadi mimpi buruk, saking kacaunya.

Bisa, Liverpool?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun