Mengingat posisinya sebagai turnamen pra-musim, seharusnya tak ada tekanan terlalu tinggi, karena ini hanya persiapan menuju kompetisi sebenarnya. Jadi, akan aneh jika kegagalan di sini justru membuat tim dibongkar pasang, tepat menjelang dimulainya kompetisi.
Alih-alih memperbaiki, ini justru bisa merusak, karena tim harus dibangun lagi dari nol. Alhasil, saat kompetisi liga bergulir, mereka malah keteteran, bahkan bisa lebih buruk dari sebelumnya.
Melihat kualitas tim-tim lawan dan situasinya, bisa lolos ke babak perempat final Piala Menpora saja sudah merupakan sebuah prestasi. Andai bisa melaju lebih jauh, itu adalah bonus.
Tapi, apapun hasil di Piala Menpora, PSS Sleman seharusnya tak perlu repot-repot membongkar total tim. Mereka hanya perlu memperbaiki titik lemah, misalnya dengan mempertajam lini depan.
Dengan harapan, mereka bisa berbicara banyak di liga, dan mencatat prestasi positif, karena punya tim yang solid. Akan memalukan jika mereka berjaya di turnamen pra-musim, tapi jeblok di kompetisi sesungguhnya.
Menarik ditunggu, bagaimana progres PSS Sleman setelah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H