Judul di atas, adalah kesimpulan sederhana dari pertandingan babak perdelapan final Liga Champions Kamis (18/2). Partai tersebut adalah FC Porto vs Juventus dan Sevilla vs Borussia Dortmund.
Benar, dalam dua laga ini, tim tuan rumah sama-sama mampu membuat dua gol. Sayang, mereka mendapatkan hasil berbeda.
Di Portugal, tepatnya di Estadio Do Dragao, kandang FC Porto, dua gol yang dicetak sang tuan rumah membantu sang wakil Portugal menang 2-1 atas Juventus, tim ambisius dari Italia. Hasil ini didapat, setelah gol-gol Mehdi Taremi dan Moussa Marega di menit awal kedua babak hanya mampu dibalas sekali oleh Federico Bernadeschi..
Meski kalah tipis, peluang tim asuhan Andrea Pirlo untuk lolos masih terbuka. Berkat modal gol tandang yang didapat, mereka cukup menang minimal 1-0 saat gantian menjamu FC Porto di Allianz Arena, untuk mengamankan tiket lolos ke babak selanjutnya, sekaligus menjaga mimpi juara Liga Champions.
Meski begitu, bukan berarti FC Porto akan diam saja. Meski punya catatan kurang baik di laga tandang, Si Naga tentu akan coba menjaga keunggulan untuk lolos. Jadi bisa dipastikan, pertemuan kedua sesama tim pemegang dua trofi Liga Champions ini akan berlangsung sengit.
Beralih region Andalusia di Spanyol, tepatnya di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla dipaksa takluk 2-3 oleh Borussia Dortmund, wakil Jerman yang belakangan agak inkonsisten di Bundesliga Jerman.
Di laga ini, sang penyerang andalan Timnas Norwegia berhasil mencetak dua gol dan satu assist kepada gol Mahmoud Dahoud. Sevilla sendiri sempat memperkecil kedudukan lewat gol Luuk De Jong di menit-menit akhir pertandingan.
Sayang, tim asuhan Julen Lopetegui gagal mencegah kekalahan. Hasil ini sekaligus mengakhiri catatan sembilan kemenangan beruntun mereka, termasuk kemenangan 2-0 atas Barcelona di leg pertama babak semifinal Piala Raja Spanyol belum lama ini.
Hasil ini sangat menguntungkan Borussia Dortmund, karena mereka cukup bermain imbang untuk lolos. Andai kalah 0-1 atau 1-2 pun, Marco Reus dkk tetap akan lolos karena punya modal tiga gol tandang.
Sebaliknya, Sevilla harus menang dengan margin minimal dua gol untuk lolos, sekaligus mencatat sejarah lolos ke babak perempat final Liga Champions untuk pertama kali sepanjang sejarah klub.
Melihat jalannya kedua pertandingan, yang sama-sama berlangsung cukup terbuka, tentunya leg kedua akan berlangsung lebih intens, layaknya sebuah partai hidup dan mati. Menarik ditunggu, bagaimana leg kedua pada bulan Maret nanti akan berjalan.
Tim manakah yang akan beruntung di leg kedua nanti?