Judul di atas adalah kesimpulan sederhana dari dua laga perdelapan final Liga Champions, Rabu (17/2, dinihari WIB). Kedua laga itu adalah Barcelona vs PSG dan RB Leipzig vs Liverpool.
Disebut nestapa, karena kedua tim tuan rumah sama-sama kalah. RB Leipzig bahkan harus mengungsi ke Budapest (Hungaria), karena sang wakil Bundesliga tak boleh bermain di Jerman melawan sang wakil Inggris, akibat imbas pandemi Corona.
Seperti diketahui, varian baru virus Corona sedang berkembang di Inggris. Ini membuat sejumlah negara membatasi penerbangan dari dan ke Inggris.
Otomatis, pertandingan Liga Champions dan Liga Europa yang melibatkan tim Inggris harus mengalami penyesuaian. Bukan dengan mengganti jadwal pertandingan, tapi dengan memindahkan venue ke negara yang tidak membatasi penerbangan dari dan ke Inggris dengan ketat.
Di Puskas Arena, RB Leipzig ditekuk Liverpool 0-2 lewat gol Sadio Mane dan Mohamed Salah di babak kedua, setelah memanfaatkan kesalahan bek lawan.
Sebelumnya, kedua tim bermain imbang tanpa gol, dalam laga yang cukup intens. Kemenangan ini menjadi oase buat Liverpool, setelah sebelumnya kalah tiga kali beruntun di Liga Inggris.
Praktis, hasil ini membuat langkah RB Leipzig ke babak selanjutnya cukup berat. Untuk bisa lolos, mereka harus menang telak di leg kedua.
Sempat tertinggal lebih dulu lewat gol penalti Lionel Messi, tim asuhan Mauricio Pochettino langsung bereaksi, lewat aksi Kylian Mbappe. Alhasil, babak pertama berakhir imbang 1-1.
Tapi, Les Parisiens lalu menggila di babak kedua, dengan Mbappe mencetak dua gol dan Moise Kean menceploskan satu gol ke gawang Marc Andre Ter-Stegen.
Penampilan ciamik ini tak lepas dari kejelian Pochettino, dalam membaca taktik Ronald Koeman, yang tampak bernafsu ingin menyerang setelah Barca kebobolan.