Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis, Sebuah Sweet Karma

10 Februari 2021   22:22 Diperbarui: 10 Februari 2021   22:29 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal sweet karma, setiap orang pasti pernah atau mungkin sedang mengalaminya. Tentunya, dengan masalah dan cerita masing-masing.

Kebetulan, saya pernah dan sedang mengalami sweet karma dalam hal menulis. Disebut pernah, karena saya pernah mengalami hal-hal pahit dalam kaitannya dengan menulis.

Mulai dari pernah tidak naik kelas karena bisa membaca, tapi tak bisa menulis dengan lancar sewaktu kecil, dikatai guru saat masih remaja (saat beliau mengajar di kelas lain), sampai pernah hampir berdebat dengan dosen karena masalah menulis jawaban.

Semua pengalaman pahit itu hadir, karena kelainan syaraf motorik bawaan yang saya punya. Jujur saja, menulis adalah kegiatan yang cukup menguras tenaga. Apalagi, jika harus "mengimbangi" kecepatan menulis mereka yang normal secara fisik.

Semua itu membuat saya tak ingin terlalu banyak berurusan dengan tulis-menulis. Oke, semua pengalaman pahit itu turut membantu membuat saya jadi lebih "bandel" (dalam artian positif), tapi cukup sampai disitu.

Pertanyaannya, benarkah demikian?

Ternyata tidak.

Setelah tahun demi tahun berlalu, dan saya lulus kuliah, menulis justru jadi hal pertama yang menerima saya apa adanya, di saat penolakan demi penolakan akibat alasan fisik datang silih berganti.

Tak seperti sebelumnya, kali ini,  menulis justru memberi saya banyak hal baik, seperti pengalaman dan relasi. Lewat menulis juga, saya bisa mendapat modal merantau ke ibukota, dan punya ruang bebas berekspresi jadi diri sendiri.

Tak cukup sampai disitu, saat akhirnya harus kembali ke Yogyakarta akibat imbas pandemi Corona, saya masih saja mendapat hadiah lain dari menulis.

Kali ini, menulis jadi sarana bersenang-senang. Dalam artian, saya bisa melepas stres, dan "menemukan diri", salah satunya lewat acara komunitas blogger, di tengah rutinitas kerja yang nyaris tanpa jeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun