Tak lama setelah melepas Mesut Ozil ke Fenerbahce (Turki) Arsenal langsung bergegas mendatangkan pemain baru dalam diri Martin Odegaard. Pemain berusia 22 tahun ini dipinjam dari Real Madrid sejak Selasa (27/1) lalu, dengan durasi pinjaman sampai akhir musim 2020/2021.
Di Emirates Stadium, pemain asal Norwegia ini diplot sebagai pengganti Ozil, dan akan mengenakan nomor punggung 11.
Ini akan jadi pengalaman pinjaman lain baginya, setelah sebelumnya sempat dipinjamkan ke Heerenveen dan Vitesse Arnhem (Belanda) dan Real Sociedad (Spanyol).
Awalnya, Odegaard datang ke Madrid di usia masih 16 tahun dan sempat menjadi debutan termuda klub, sebelum akhirnya dikirim ke tim Real Madrid Castilla dan dipinjamkan ke sana-sini. Dirinya menjadi pionir kebijakan transfer pemain muda berbakat Real Madrid, yang dalam beberapa tahun terakhir mulai jadi kebiasaan mereka.
Pertanyaannya, apa yang jadi "penghubung" antara keduanya?
Dari sisi Odegaard sendiri, transfer ke Arsenal menjadi satu solusi baginya. Pada musim ini, eks pemain Stromsgodset (Norwegia) memang jarang tampil di tim utama El Real.
Jadi, wajar jika ia coba mencari peruntungan lain sebagai pemain pinjaman, di klub yang bisa memberi cukup menit bermain.
Dalam kasus ini, Arsenal muncul sebagai opsi menarik, karena akan memberinya pengalaman bermain di Liga Inggris, yang disebut-sebut sebagai salah satu liga terbaik saat ini.
Jangan lupa, tim asuhan Mikel Arteta ini cukup sukses saat musim lalu meminjam Dani Ceballos dari Real Madrid. Catatan ini juga yang membuat Si Putih tak ragu mengiyakan, saat tawaran peminjaman dari London kembali datang.
Meski kualitas sang mantan wonderkid belum sepenuhnya teruji, gaya dan posisi bermainnya bisa menambah opsi di lini serang Arsenal. Sebelumnya, sektor ini memang cukup bermasalah, terutama sejak Si Burung Hantu mulai terlibat konflik dengan manajemen klub.
Di sisi lain, kedatangan Odegaard bisa menjadi pemacu untuk Emile Smith-Rowe semakin berkembang. Seperti diketahui, sang youngster jebolan akademi klub belakangan mulai mencuri perhatian Gooners, lewat penampilan bagus di sejumlah kesempatan.
Jika ada pesaing untuk posisi sejenis, ini akan meningkatkan kualitas lini serang tim, karena setiap pemain akan berusaha sebaik mungkin untuk mengamankan posisi starter.
Alih-alih merugikan, ini justru akan menguntungkan. Dengan catatan, Arteta mampu membuat sang pemain tampil maksimal.
Jangan lupa, pada musim lalu Odegaard menjalani masa peminjaman yang cukup sukses di Real Sociedad. Terbukti, La Real sukses dibantunya lolos ke final Piala Raja Spanyol.
Mengingat usianya saat ini, kepindahan ke Arsenal akan jadi kesempatan terakhirnya unjuk kualitas sebagai pemain pinjaman. Andai kembali bersinar, kesempatan bersaing di Bernabeu bisa jadi kembali terbuka, tapi jika gagal, tampaknya kita akan bersiap melihat kemunculan "wonderkid gagal" lain di sepak bola modern.
Mampukah Odegaard bersinar terang di Arsenal?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H