Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Suara

13 Januari 2021   06:09 Diperbarui: 13 Januari 2021   06:39 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam sudah di ujung jalan
Sang fajar siap gantikan gelap
Tapi lelah masih saja lekat
Dalam buaian kasur dan bantal

Lelah tak rela minggat
Kantuk masih bersamanya
Meski dinanti hari panjang
Tubuh ini bagai berkata "Persetan!"

Inilah aku sejak dipaksa pulang
Gara-gara pagebluk sialan
Berkat memang masih ada
Bersama rutinitas yang jadi teman

Ini terasa mengerikan
Hidup tanpa kehidupan
Tak ada ruang berkeluh kesah
Karena semua ingin didengar

Hanya di sini aku bisa bebas
Berkeluh kesah melempar marah
Membalut hati yang terus terluka
Diterpa badai masalah tanpa jeda

Aku ingin hidup dalam kehidupan
Didengar seperti saat mendengar
Berbicara seperti saat diam
Marah seperti saat tertawa

Ini mungkin agak kekanakan
Tapi ini sangat kurindukan
Bukan karena ego semata
Tapi karena aku juga manusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun