Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bukan Nama Dalam Legenda

5 Januari 2021   01:21 Diperbarui: 6 Januari 2021   17:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara pribadi, saya memang hanya berjumpa mereka di media sosial atau kolom komentar di Kompasiana, tapi saya tetap angkat topi. Komentar mereka selalu menunjukkan, mereka punya kemampuan menyimak yang sangat baik, seperti halnya dalam hal berdisiplin waktu.

Sepengamatan saya, Opa dan Oma Tjip selalu berkomentar di pagi hari. Dalam hal bangun pagi, saya jelas kalah telak dari mereka, karena ini sangat jarang saya lakukan di hari libur.

Jadi, bukan hal mengagetkan kalau mereka bisa terus konsisten produktif dalam hal menulis atau berbagi dalam bentuk lain, seperti berbagi kiat menulis.

Salah satunya, tentang kiat bagaimana mengatur prioritas. Andai terpaksa bolos menulis pun, itu wajar dilakukan jika memang ada urusan lebih mendesak atau kondisi sedang kurang memungkinkan. Ada kalanya menulis boleh dipinggirkan dalam situasi begini.

Untuk ukuran seorang penulis produktif, cara pandang yang sempat diutarakan Opa Tjip ini mungkin agak melawan arus. Di saat para penulis lain getol menggeber para pemula, Opa Tjip justru memakai pendekatan sebaliknya.

Mungkin, pendekatan ini sangat tidak populer, bagi mereka yang lebih mengedepankan kuantitas tulisan. Di sini, saya justru melihat, inilah pendekatan terbaik untuk membangun kesadaran seorang penulis, mengenai tujuan dan manfaat menulis.

Jika kesadaran menulis sudah terbangun dengan baik, tulisan berkualitas akan muncul dengan sendirinya. Pembaca berhak mendapat asupan tulisan berkualitas. Meskipun, penilaian akhirnya akan kembali lagi ke pembaca, karena pembaca-lah yang berhak menilai, sebuah tulisan bagus atau tidak.

Membangun kesadaran dalam menulis sendiri adalah satu proses "memanusiakan manusia", dengan "menemukan diri sendiri" sebagai tahap awal. Jika sudah menemukan diri, seseorang akan bisa memberi hal positif kepada sesama, meski hanya melakukan hal sederhana sekalipun.

Dalam hal ini, Opa dan Oma Tjip sudah melakukannya, sambil tetap terus berproses. Di sini, saya ingin berterima kasih, karena mereka bukan "nama dalam legenda" di Kompasiana, tapi benar-benar menjadi panutan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun