Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harga Mahal Sebuah Kesombongan

9 Desember 2020   23:03 Diperbarui: 9 Desember 2020   23:08 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meme di atas, adalah salah satu meme yang viral di media sosial, seiring tersingkirnya Manchester United di fase grup Liga Champions musim ini. Adalah kekalahan beruntun dari PSG dan RB Leipzig di dua laga terakhir fase grup, yang membuat mereka harus turun kelas ke Liga Europa. Apa boleh buat, Setan Merah harus takluk di grup neraka.

Ini sangat kontras, dengan hasil yang mereka raih di dua laga perdana. Dimana, mereka mampu membekuk dua tim tangguh tersebut.

Berhubung RB Leipzig dan PSG adalah semifinalis dan finalis Liga Champions musim lalu, optimisme MU dan sebagian Manchunian rupanya langsung meroket tajam. Alhasil, muncul posting bernada jumawa, seperti pada gambar di atas.

Bukannya saya mengecilkan start bagus Marcus Rashford dkk, tapi sikap seperti itu rasanya kurang pantas, untuk ukuran klub juara Liga Champions tiga kali seperti mereka. Benar, mereka sudah membuat dua kemenangan, tapi itu belum menjamin apapun.

Benar saja, euforia itu membuat Tim Setan Merah lupa diri, dan tergelincir di fase kritis. Dimulai dari kekalahan 1-2 di markas Istanbul Basaksehir pada matchday ketiga, situasi mulai genting.

Kekalahan ini memang dibalas di Old Trafford pada laga berikutnya, tapi kekalahan beruntun justru datang setelahnya.

Dimulai dari kekalahan 1-3 atas PSG di Old Trafford, dan ditutup dengan kekalahan dramatis 2-3 atas Leipzig di Jerman. Disebut dramatis, karena mereka sempat tertinggal 0-3 lebih dulu, sebelum akhirnya kalah tipis, karena gol-gol Bruno Fernandes dan Paul Pogba datang terlambat.

Yang lebih menyakitkan lagi, mereka dipastikan tersingkir, meski laga PSG vs Istanbul Basaksehir ditunda akibat insiden rasisme. Penyebabnya, Les Parisiens unggul head to head atas sang wakil Inggris.

Alhasil, United harus membayar mahal sikap jumawa mereka di dua laga awal. Capaian suram ini juga membuktikan, mereka punya cara berpikir yang agak rumit.

Kok bisa?

Sederhana saja, mereka berusaha keras dan mampu mendapatkan tiket lolos ke Liga Champions, setelah finish dramatis di posisi empat besar klasemen Liga Inggris musim lalu. Untuk mencapainya, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer sampai harus deg-degan hingga pekan terakhir, akibat ketatnya persaingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun