Jadi, pemain nomor punggung 10 ini bisa fokus pada satu peran spesifik, entah sebagai seorang playmaker atau pencetak gol layaknya Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal. Selain karena pertimbangan regenerasi, langkah ini juga akan dapat memperkaya dimensi permainan tim.
Ibarat sebuah mobil, mereka akan punya beberapa mesin. Jika satu mesin mogok, mobil itu masih bisa berjalan, karena ada mesin lain yang mengambil alih.
Perjalanan menuju Qatar memang masih panjang, masih ada ruang untuk berkembang. Tapi, dengan semakin bertambahnya usia sang kapten, Argentina perlu mulai berani melepas ketergantungan besar padanya, supaya saat waktunya tiba, mereka sudah siap, dan tetap kompetitif, karena punya penerus berkualitas sepadan.
Berani, Argentina?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H