"Di balik sebuah kesuksesan, ada support system yang hebat"
Begitulah kira-kira gambaran umum tentang posisi seorang asisten pelatih atau staf teknis dalam sebuah tim. Mereka mungkin tak banyak disorot seperti halnya pelatih atau pemain bintang, tapi mereka punya peran tak kalah penting dalam tim.
Di era modern, ada beberapa pelatih kenamaan, yang dikenal pernah punya asisten pelatih jempolan. Misalnya, Juergen Klopp saat ini punya Pepijn "Pep" Linders (Belanda) di Liverpool, setelah sebelumnya sempat lama didampingi Zeljko Buvac (Bosnia-Herzegovina).
Contoh lainnya, Joachim Loew pernah didampingi Hansi Flick di Timnas Jerman, dan Jose Mourinho pernah lama didampingi Rui Faria. Ada juga Pep Guardiola, yang semasa melatih Barcelona didampingi Tito Vilanova.
Para "tangan kanan" pelatih ini, biasa menjadi rekan diskusi, dan banyak memberi masukan teknis saat dibutuhkan. Tapi, tak banyak yang punya cerita unik seperti halnya Tonnie Bruins Slot (Belanda).
Disebut unik, karena sosok yang lahir di kota Amsterdam tahun 1947 ini, cukup lekat dengan klub asal kota Amsterdam, Johan Cruyff, dan Ronald Koeman. Kok bisa?
Untuk hal yang disebut pertama, Slot memang memulai karirnya di FC Amsterdam sebagai staf pelatih, antara tahun 1972-1980, dalam tim yang sempat diperkuat Jan Jongbloed, kiper Timnas Belanda era 1970-an. Klub ini bubar pada tahun 1982.
Kiprah Slot lalu berlanjut di sudut lain kota Amsterdam, saat ditunjuk menjadi asisten pelatih Aad De Mos di Ajax Amsterdam pada tahun 1982. Saat De Mos mundur di akhir musim 1984/1985, dirinya sempat menjadi pelatih interim, dan meraih gelar juara Eredivisie.
Pada periode ini, Slot sukses meraih sepasang trofi juara Eredivisie dan satu trofi Piala Belanda. Kala itu, Ajax diperkuat talenta-talenta hebat macam Frank Rijkaard, Ronald Koeman, dan Marco Van Basten.
Slot kembali menjadi asisten pelatih di Ajax, saat Si Merah-Putih menunjuk Johan Cruyff sebagai pelatih. Di bawah komando Cruyff inilah, Ajax sukses meraih sepasang gelar Piala Belanda, dan trofi Piala Winners UEFA musim 1986-1987, sekaligus membentuk "Class of 87" di Ajax, dengan Van Basten sebagai bintang utama.
Saat Johan Cruyff pindah ke Barcelona tahun 1988, legenda Timnas Belanda ini ikut membawa serta Slot sebagai asisten pelatih. Kemampuan analisis dan pemahaman taktiknya yang oke, menjadi satu pertimbangan utama.