Hal ini membuktikan, eks pemain Atletico Madrid sudah klop dengan skema taktik Juergen Klopp. Perannya pun terlihat makin kompleks, karena selain menjadi pelapis sekaligus pesaing trio Firmino-Mane-Salah, ia juga diberi peran tambahan sebagai ",jimat keberuntungan" tim.
Sebelumnya, peran unik ini sudah dipegang Xherdan Shaqiri dan Divock Origi. Dalam beberapa momen, keduanya mampu tampil oke, dan mengubah peruntungan tim. Tapi, peran Jota saat ini terlihat lebih rumit, karena ia tampil rutin, baik sebagai starter ataupun pemain pengganti.
Kedatangan dan performa impresif yang belakangan ditunjukkan Jota, jelas menjadi cerita menarik, karena Klopp benar-benar cermat dalam membeli pemain baru. Meski jumlahnya sedikit, tak ada transfer mubazir, karena memang sesuai kebutuhan tim.
Inilah yang membuat level kualitas skuad Liverpool begitu oke. Meski saat ini situasinya kurang menguntungkan karena krisis cedera pemain belakang, sinar terang Diogo Jota dan kecerdikan taktik Klopp terbukti mampu memberi secercah harapan.
Jika situasi sulit ini mampu dilewati dengan baik, agaknya musim ini bukan sebuah mimpi buruk buat Jordan Henderson dkk, karena mereka tetap mampu berkembang dalam situasi sulit.
Bisa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H