Tapi, berhubung kompetisi masih panjang, dan jadwalnya sangat padat, terlalu riskan jika hanya mengandalkan dua bek tengah dengan riwayat cedera cukup sering, dan menarik Fabinho atau Henderson ke jantung pertahanan.
Jangan lupa, lini tengah Liverpool juga punya pemain yang cukup akrab dengan cedera, dalam diri Alex Oxlade-Chamberlain (27) dan Naby Keita. Ox pernah absen panjang di tahun 2018 karena cedera ACL, sementara Keita beberapa kali dibekap cedera otot.
Maka, Klopp perlu coba mempromosikan pemain muda macam Sepp Van Den Berg (18) atau Billy Koumetio (17) setidaknya sampai bursa transfer Januari dibuka. Apalagi, mereka adalah bek tengah dengan bakat cukup menjanjikan.
Nama pertama memang masuk daftar pemain di tim utama, meski lebih banyak tampil di piala domestik atau Tim U-23. Nama kedua merupakan anggota tim U-19, tapi sempat ikut tur pramusim klub musim panas lalu.
Jika progres performa mereka bagus, maka Klopp tak perlu repot-repot membongkar rekening klub untuk belanja di musim dingin. Tapi, jika ternyata tak sesuai harapan, Liverpool bisa membeli bek tengah berkualitas macam Dayot Upamecano (RB Leipzig) atau Jules Kounde (Sevilla).
Mengingat situasi dan kondisinya, berbelanja di musim dingin seharusnya bukan sebuah tabu. Di era Klopp, The Kop merekrut Virgil Van Dijk pada bursa transfer musim dingin 2017/2018, dengan harga 75 juta pounds, dan terbukti sukses. Jadi, kenapa tidak?
Cedera parah VVD memang jadi satu kerugian besar. Tapi, dengan keandalan taktik, dan kemampuan Klopp memoles bakat pemain, menarik ditunggu, seperti apa strategi Klopp dalam menangani masalah akibat cedera parah VVD.
Mungkin, terlalu dini untuk bicara soal peluang juara. Tapi, dengan segala permasalahan yang ada, andai Liverpool bisa tetap bersaing di papan atas, seharusnya ini bukan musim yang buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H