Dari segi hadiah kompetisi, nilai hadiah yang ada hampir dipastikan turun, karena pemasukan dan sokongan dana sponsor berkurang drastis akibat imbas pandemi Corona.Â
Otomatis, besar pasak daripada tiang. Jadi, buat apa kompetisi dilanjutkan?Â
Kalau semua klub jadi bangkrut, dan ada klaster penularan baru bagaimana?
Alih-alih memaksakan diri untuk melanjutkan jadwal kompetisi, akan lebih baik jika PSSI mulai mengalihkan perhatian ke rencana penjadwalan kompetisi musim 2021, seperti yang sudah dilakukan AFC pada turnamen Piala AFC tahun ini.
Ini penting, supaya PSSI dan klub sama-sama punya waktu untuk menata ulang situasi, sambil mempersiapkan diri untuk musim depan.
Jika kompetisi musim 2021 dimulai bulan Januari-Februari, maka periode saat ini bisa digunakan untuk masa persiapan pramusim. Entah dalam bentuk pemusatan latihan, atau seleksi pemain baru.
Tujuannya, agar para pemain punya level kebugaran memadai saat kompetisi kembali bergulir, dan tim dalam kondisi siap tempur setelah jeda panjang.
Mungkin, saran ini terdengar kurang populer, tapi ini bisa jadi satu kesempatan baik buat PSSi, untuk mulai bersikap lebih bijak dalam situasi seperti sekarang, supaya kebobrokan yang selama ini sudah ada tak semakin parah.
Bisa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H