Inilah kenapa tidak semua penulis hebat adalah akademisi jenius, dan seorang akademisi jenius belum tentu bisa menjadi penulis hebat. Buktinya, pernah ada seorang guru besar universitas ternama di Indonesia, yang tersangkut kasus plagiarisme. Kita juga menemukan penulis hebat yang bahkan tak pernah menjadi mahasiswa.
Jadi, daripada memberi persepsi salah kaprah, akan lebih baik jika kita membiarkan setiap proses dalam menulis ini berjalan dengan sendirinya. Dari sini, seseorang akan bisa bertumbuh kembang, tanpa bertemu "pembatas" bernama persepsi salah kaprah. Siapa tahu, ia bisa memberi kontribusi positif, lewat "hobi" dan "kemampuan" nya ini.