Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Melihat Kembali Tren Kelas Menulis Online

5 Juli 2020   00:00 Diperbarui: 6 Juli 2020   10:21 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa pandemi seperti sekarang, ada banyak kelas pelatihan keterampilan online. Salah satu yang sedang menjadi tren adalah kelas menulis online. 

Tren ini muncul, karena banyak orang mulai melirik peluang bekerja freelance sebagai penulis, tapi masih belum punya keterampilan, apalagi pengalaman, memadai.

Bagi saya yang tidak pernah mengikuti kelas menulis sebelumnya, itu mungkin terlihat seperti sebuah kemewahan. Ada seabrek ilmu atau teknik menulis yang bisa dipelajari dari sana. Pengajarnya pun memang profesional di bidangnya.

Tak heran, banyak orang berbondong-bondong mendaftar. Jika melihat tren dan kuantitasnya, ini terlihat menggembirakan. Sayangnya, jika melihat kualitas dan segi prosesnya, ini justru mengkhawatirkan. Mengapa?

Karena, durasi kelas menulis online ini relatif terbatas. Dengan banyaknya materi yang harus diberikan, pemateri seperti dikejar waktu, untuk bisa segera menuntaskannya. Yang penting beres.

Ibarat orang memberi makan seorang bocah, si pemateri seperti menyuapi para peserta kelas, dengan terburu-buru. Satu materi yang baru masuk, sudah dijejali dengan materi lain, tanpa sempat dikunyah dengan benar, apalagi dirasakan.

Akibatnya, banyak yang tersedak dan kapok. Kalaupun ada yang bisa bertahan, mereka tetap akan kebingungan setelah semua program kelas berakhir.

Penyebabnya, tak ada ruang memadai bagi mereka yang ingin berproses lebih jauh dalam menulis. Entah dalam hal menemukan identitas gaya penulisan, membangun kerangka dasar ide tulisan, atau yang lainnya.

Belum lagi, jika mereka harus membiasakan diri untuk hobi membaca. Hobi ini penting, karena bisa menjadi dasar membangun "rasa" untuk mau menulis, dan berpikir analitis. Dengan harapan, mereka yang mengikuti kelas menulis online, bisa menemukan gaya menulisnya sendiri.

Jika pada dasarnya sudah hobi membaca, dan punya kemampuan analisis yang baik, tak sulit untuk mulai melangkah ke level berikutnya. Jika tidak, mereka hanya akan berakhir sebagai "orang yang hanya mengikuti tren, tapi menemui jalan buntu.".

Jadi, jika melihat durasi waktunya, kelas menulis online yang belakangan menjamur ini, jelas bukan untuk diandalkan sebagai pondasi utama. Bisa dibilang, kelas menulis online hanya "kata pengantar", dari sebuah proses panjang dalam menulis.

Perjalanan berproses ini, pasti akan ditempuh setiap orang, yang belajar membuat tulisan, termasuk mereka yang dianggap "berbakat" sekalipun. Ini adalah satu bagian pasti dalam menulis, dalam wujudnya sebagai sebuah keterampilan.

Sebuah keterampilan hanya akan dikuasai, jika pengetahuan yang sudah didapat, bisa diaplikasikan dan terus disempurnakan lewat berproses. Berproses ini penting, karena jika sudah menjadi satu kebiasaan, menulis akan bertransformasi menjadi sebuah kemampuan. Jadi, buah yang dihasilkan benar-benar matang secara alami, bukan karbitan.

Menulis memang bukan sebatas perkara "merangkai" kata. Ia adalah sebuah proses menyuarakan isi hati dan pikiran, dalam rangkaian kata-kata. Inilah yang nantinya menjadi "jiwa" sebuah tulisan, dari mereka yang sudah menemukan siapa dirinya, karena menulis adalah salah satu bagian, dari proses pencarian jati diri seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun