Pada Jumat (22/5), Kompasiana mengadakan Blogshop edisi ketiga, dengan tajuk "Optimal Nulis & Promosi Konten Lewat Mobile". Kali ini,Kevin Anandhika Legionardo alias Kevinalegion, Community & Product Superintendent, dan Apriansah, Social Media Strategist, bertindak sebagai pemateri.
Secara umum, Blogshop kali ini banyak membahas, soal tips dan trik menulis dan memposting artikel di Kompasiana via perangkat seluler. Materi ini cukup relevan dengan tren terkini, karena dalam pemaparan materinya, Kevinalegion dan Apriansah juga menginformasikan, 87% pembaca Kompasiana mengakses platform ini di perangkat seluler.
Maka, wajar jika tips dan trik ini disampaikan. Dengan harapan, Kompasianers bisa menerapkan dan menguasai cara membuat tulisan via perangkat seluler.
Selain itu, Kompasianers diharapkan bisa memahami, bagaimana tampilan sebuah tulisan yang "mobile friendly", dan cara membuat draf tulisan di aplikasi menulis. Khususnya, bagi para Kompasianers yang tidak terbiasa menulis di platform Kompasiana secara langsung.
Secara pribadi, saya sendiri termasuk tipe Kompasianers, yang terbiasa menulis di perangkat seluler. Dari semua tulisan saya di Kompasiana, sebagian besar saya buat di perangkat seluler.
Penyebab awalnya, saya tidak punya perangkat laptop dengan koneksi internet. Satu-satunya perangkat dengan koneksi internet yang saya punya hanya perangkat seluler.
Inilah yang membuat saya akhirnya lebih nyaman menulis di perangkat seluler. Selain praktis, menulis di perangkat seluler tidak terlalu melelahkan, karena ada fitur "predictive text" dari google keyboard, yang membuat saya bisa mengetik dengan lebih cepat.
Dengan kelainan syaraf motorik bawaan yang saya punya sejak lahir, mengetik menjadi satu kegiatan yang cukup menguras tenaga. Jika melakukannya di laptop, saya hanya bisa mengetik dua huruf per dua huruf, dengan kecepatan alakadarnya, sementara itu, di perangkat seluler, saya hanya bisa mengetik huruf per huruf.
Bagi saya, fitur "predictive text" dari google keyboard sangat membantu. Bukan hanya karena "kecepatan" mengetik saya jadi meningkat, tapi juga karena fitur ini mampu membuat saya menyiasati kekurangan saya, sekaligus meminimalkan typo saat menulis.
Soal aplikasi, saya biasa menggunakan aplikasi "Writer Plus", yang memang hanya menampung tulisan draf, tanpa formatting apapun, selain jenis huruf yang memang bisa diubah, dengan pilihan jenis huruf yang terbatas. Fitur lainnya dari aplikasi ini hanya copy paste teks dan penghitung jumlah kata.
Jadi, ukuran memori yang dibutuhkan sangat kecil, meski sejauh ini sudah ada ratusan teks draf tulisan atau notes di dalamnya. Aplikasi gratisan ini bisa dijumpai di Google Play Store.