Tak bisa dipungkiri, budaya kerja di negara kita masih cenderung mengabaikan keseimbangan, antara kehidupan di kantor dan di luar kantor. Hampir tak ada kompromi, sampai virus Corona menyerang.
Di sini, fleksibilitas akan kembali tampil, karena kehadiran bukan lagi sebuah patokan utama, tapi hasil akhir. Terutama, jika pengalaman masa pandemi kali ini, justru membuat seseorang lebih produktif di rumah, bisa bekerja sambil mendampingi keluarga di rumah.
Satu-satunya hal yang perlu diperhatikan adalah, jika batasan jam kerja dilewati dengan seenaknya, hanya karena "bekerja di rumah". Jelas, perlu ada batasan yang tetap harus dihormati. Â Di sini, pemerintah juga perlu menyiapkan regulasi pendukung, agar keleluasaan bekerja di rumah ini tak jadi celah eksploitasi tenaga kerja.
Terlepas dari kemungkinan masa transisi yang agak rumit pascapandemi nanti, pergeseran budaya kerja dan pendidikan kita menjadi satu kemungkinan menarik. Andai ini benar-benar terjadi, maka benarlah adagium "perubahan adalah soal terpaksa atau dipaksa". Selebihnya adalah tinggal soal waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H