Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ratu Tisha Mundur, Ada Apa Sebenarnya?

13 April 2020   21:25 Diperbarui: 13 April 2020   23:55 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika melihat hasil akhirnya, yakni pengunduran diri Ratu Tisha, ada kesan kalau ia 'dipreteli' secara sistematis, sebelum akhirnya mundur. Kesan ini semakin terlihat, karena Maaike Ira Puspita (Wakil Sekjen PSSI) ternyata diketahui merupakan saudara ipar Mochamad Iriawan, sang Ketum PSSI.

Tidak menutup kemungkinan, jabatan Wakil Sekjen PSSI ini adalah "masa magang" yang bersangkutan, sebelum menjadi Sekjen PSSI. Jadi, akan tidak mengagetkan kalau sang wakil Sekjen ini nantinya terpilih sebagai Sekjen PSSI berikutnya.

Untuk hal yang disebut kedua, rasanya alasan Djohar Arifin untuk mendesak Ratu Tisha mundur tergolong bukan pelanggaran berat. Pemicunya, ada kesalahpahaman terkait akses duduk di kursi VIP dalam laga final SEA Games 2019 di Manila beberapa waktu lalu. Akibatnya, Djohar Arifin kecewa, karena ia tidak diberikan akses duduk di bangku VIP, saat Timnas Indonesia tampil di SEA Games 2019 Filipina.

Masalah ini sebenarnya sudah dibereskan Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, saat melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI. Kala itu, ia meminta maaf kepada Anggota DPR RI, Djohar Arifin. Jadi, masalah seharusnya sudah beres.

Tapi, tetap saja kedua hal itu seharusnya tidak perlu sampai ditindaklanjuti dengan pengunduran diri, kecuali jika masalah di dalam organisasi tersebut memang sudah terlalu akut, alias *toxic". Karena, seseorang dengan kinerja bagus dan bersih hanya akan memutuskan pergi, jika lingkungan tempat kerjanya terlalu "toxic", ada yang menginginkannya pergi, atau ada kesempatan lain yang lebih baik.

Berhubung PSSI masih belum bisa lepas dari cap "bobrok", kita tentu berharap, ini jadi satu langkah maju buat Ratu Tisha. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimilikinya, rasanya bukan hal muluk, kalau suatu saat nanti, ia bisa berada di pos struktural AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) bahkan FIFA.

Jika itu terjadi, PSSI bisa jadi akan menyesali kepergian Ratu Tisha. Apalagi jika ternyata semua masih jalan di tempat, atau bahkan semakin tertinggal kelak. Karena, PSSI masih memilih untuk menyingkirkan orang yang kompeten dan berkomitmen dengan mudahnya, hanya karena alasan kurang penting, seperti yang sudah-sudah.

Miris!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun