Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ratu Tisha Mundur, Ada Apa Sebenarnya?

13 April 2020   21:25 Diperbarui: 13 April 2020   23:55 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Senin (13/4), Ratu Tisha Destria mengumumkan pengunduran dirinya, dari posisi Sekjen PSSI. Posisi Sekjen PSSI sebelumnya sudah dijabat wanita lulusan FIFA Masters ini sejak tahun 2017.

Jika melihat latar belakang dan progres yang sudah dicapainya, rekam jejak Sekjen wanita pertama sepanjang sejarah PSSI ini tergolong tidak mengecewakan.

Di lingkup organisasi PSSI, Ratu Tisha menjadi sosok kunci, yang sukses menjadikan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 edisi 2021. Meski baru turnamen level junior, capaian ini tergolong bersejarah.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia terpilih menjadi negara tuan rumah Piala Dunia U-20. Piala Dunia U-20 edisi 2021 juga menjadi penampilan pertama Tim Garuda sejak edisi 1979.

Dari sini saja, kita bisa melihat, seberapa bagus kemampuan Ratu Tisha dalam hal melakukan lobi. Terbukti, FIFA akhirnya memilih Indonesia.

Selain kemampuan lobi yang bagus, wanita berparas cantik ini juga cukup luwes, terutama saat berkomunikasi dengan media. Terbukti, wajahnya kerap muncul di acara-acara televisi.

Sejak mulai bertugas, keluwesan Ratu Tisha di PSSI, sukses membuat PSSI tidak terlihat kaku dan tertutup, seperti image mereka selama ini. Selain itu, Ratu Tisha terbukti mampu menjadi representasi berjalan, dari kesetaraan gender di sepak bola.

Selain di PSSI, Sarjana Matematika ITB ini juga turut memprakarsai dan memberdayakan Labbola, perusahaan manajemen data dan statistik olahraga. Labbola menjadi partner utama PSSI, dalam menghimpun data statistik per pertandingan, antara lain di kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Dari sini saja kita bisa melihat, kinerja Ratu Tisha tergolong bagus, untuk ukuran organisasi yang masih serba amburadul seperti PSSI. Jadi, agak tidak masuk akal, kalau ia mundur dari PSSI, hanya karena alasan kinerja buruk.

Tapi, indikasi lain, di balik pengunduran diri Ratu Tisha, setidaknya terlihat dari dua hal, yang kebetulan mengiringi kepergiannya dari PSSI. Pertama, adanya jabatan wakil Sekjen di PSSI sejak awal tahun 2020. Kedua, adanya desakan dari Djohar Arifin (eks Ketum PSSI, kini anggota DPR RI).

Untuk hal yang disebut pertama, jabatan wakil Sekjen PSSI belum pernah ada sebelumnya. Secara fungsional, ini justru dapat membatasi keleluasaan Sekjen, bahkan mempreteli kewenangannya secara sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun