Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Refleksi dari Quote Joker

12 Oktober 2019   20:02 Diperbarui: 12 Oktober 2019   20:08 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti."

Inilah quote terkenal dari film "Joker", yang belakangan menjadi viral di dunia maya, dan dipelesetkan dalam berbagai "meme". Harus diakui, keberhasilan Joaquin Phoenix memerankan tokoh musuh bebuyutan Batman ini sukses meninggalkan impresi positif di hati penonton.

Tapi, pada tulisan kali ini, saya akan lebih berfokus pada quote di atas. Karena, meski sekilas tak ada yang salah, quote semacam ini cukup rawan dimanipulasi sebagai sebuah dasar pembenaran, atas tindakan yang jelas-jelas salah, misalnya korupsi.

Memang, quote di atas menampilkan satu hubungan sebab akibat, yang banyak terjadi di kehidupan sehari-hari. Tapi, bukan berarti itu bisa dibiarkan apalagi dibenarkan begitu saja, karena apapun alasannya, kejahatan tetap kejahatan.

Lebih lanjut, jika quote ini tak dipahami secara utuh, maka pemahaman akan yang didapat bisa jadi salah kaprah, dan menghasilkan dampak negatif. Andai "salah kaprah" ini terus "diturunkan" ke generasi selanjutnya, quote Joker, yang sejatinya adalah satu refleksi jujur Joker berdasarkan perjalanan hidupnya, akan menjadi satu sumber penyakit sosial, kalau tak mau dibilang budaya negatif.

Sebagai contoh, seorang koruptor bisa saja memakai quote Joker ini untuk membenarkan tindakan korupsinya. Karena, dulu ia pernah merasakan hidup susah akibat haknya dicuri koruptor. Jadi pada saat ia berada di atas, posisi ini dimanfaatkan untuk "membayar" apa yang dianggapnya sebagai hutang masa lalu.

Sekilas, setelah tindakan itu dilakukan, semua selesai. Sayang, ini hanya bagian dari proses pengulangan siklus "lingkaran setan". Karena, ada pihak yang merasa dicuri haknya, dan ingin membalasnya dengan setimpal. Terus begitu, entah sampai kapan.

Menariknya, quote di film Joker ini seolah mengajak kita untuk belajar melihat satu kondisi secara utuh, dari satu situasi yang kurang baik. Dalam hal ini, kita diajak melihat secara utuh, siapa Joker, dan mengapa ia menjadi demikian.

Meski masuk akal secara logika, quote Joker ini hanyalah sebuah refleksi buat kita semua, bukan untuk digeneralisasi, ditiru, apalagi dijadikan dasar pembenaran . Bagaimanapun, kita adalah diri kita sendiri di kehidupan nyata. Kita bukan Joker si tokoh rekaan.

Karena, quote Joker itu hanya menampilkan sebagian wujud, dari satu pesan utuh, yang sejatinya sangat relevan buat kehidupan sehari-hari kita:

"Orang jahat (bisa saja) lahir dari orang baik yang tersakiti, begitupun sebaliknya. Tapi, mau jadi apa kita nantinya, itu pilihan."

Pesan utuh (menurut saya) dari quote Joker ini merupakan satu penegasan dari quote lawas "life is a choice". Dalam hidup, ada saatnya kita harus memilih, sebelum akhirnya memutuskan pilihan mana yang harus diambil.

Setelah memilih, kita hanya perlu menjalani dan bertanggung jawab atas pilihan hidup kita sampai akhir. Karena, hidup adalah sebuah pilihan yang harus dijalani dan dipertanggungjawabkan sampai akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun