Memasuki bulan Oktober, K-Rewards mulai menerapkan aturan baru, salah satunya dengan menerapkan ketentuan  "Artikel yang dihitung hanya artikel yang masuk sebagai artikel pilihan dan artikel utama".
Meski belakangan saya tidak rutin menulis di Kompasiana karena urusan pekerjaan yang perlu perhatian ekstra, ketentuan ini adalah satu hal yang layak diapresiasi, karena kuantitas klik bukan lagi menjadi patokan utama, tapi kualitas tulisan. Selain diapresiasi, ketentuan ini menjadi satu poin yang perlu digarisbawahi. Mengapa?
Karena, jika melihat tren artikel atau tulisan di media digital kita belakangan ini, trennya cukup mencemaskan. Dimana, jumlah klik justru menjadi penilaian utama. Tak peduli dibaca sampai selesai atau tidak, yang penting diklik. Makin banyak kliknya, pendapatan monetisasi yang masuk juga makin banyak.
Bagi platform atau media menulis, hal ini menjadi krusial, karena akan menentukan popularitas dan eksistensi mereka. Tak heran, pada platform-platform atau media menulis kekinian, ada himbauan, dan tutorial untuk para penulisnya untuk mampu membuat konten semenarik mungkin, termasuk pada bagian judulnya, walaupun "clickbait". Estetika? Ah sudahlah!
Alhasil, judul-judul atau unsur "clickbait" lainnya menjamur di media kita, entah dalam tulisan maupun dalam vlog. Gilanya, unsur "clickbait" ini juga menjadi salah satu senjata andalan dalam berita atau informasi hoaks, yang belakangan menjadi masalah kita bersama.
Salah satu ciri paling umumnya adalah judul yang terlalu panjang layaknya disertasi doktoral, judul yang provokatif, atau judul yang tak sinkron dengan isi tulisan.Â
Inilah yang membuat sebagian orang enggan membaca, karena merasa judul sudah menampilkan isi keseluruhan tulisan. Akibatnya, sering terjadi salah paham akibat "malas" membaca secara utuh.
Kembali ke aturan baru K-Rewards, secara pribadi, saya melihat ini sebagai sebuah kejutan positif. Karena, ketentuan ini akan "memaksa" Kompasianers untuk tak sembarangan dalam membuat tulisan atau konten lainnya di Kompasiana.
Otomatis, ini akan membuat Kompasianers belajar bertanggung jawab secara sadar atas apa yang mereka buat, baik kepada diri sendiri maupun pembacanya, tanpa lupa memperhatikan kualitas. Ini menjadi satu media pembelajaran efektif buat kita bersama.
Bagaimanapun, membaca, menulis, dan berkarya seharusnya didasari oleh kesadaran, bukan paksaan. Jika didasari paksaan, apa yang dihasilkan tak akan maksimal atau buruk.
Mungkin, ketentuan baru K-Rewards ini cukup "melawan arus" tren kekinian, karena kualitas tulisan akan lebih diperhatikan daripada sebatas jumlah klik. Tapi, untuk memulai satu tren baru yang positif, harus selalu ada pihak yang mau memulainya dengan serius.Â
Di sini, Kompasiana sudah memulainya. Semoga kebijakan ini bisa berjalan konsisten, dan semakin baik ke depannya.
Selamat datang, aturan baru K-Rewards!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H