Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sisi Lain Transformasi Si Merah

11 Mei 2019   17:54 Diperbarui: 11 Mei 2019   17:58 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di area teknis, kebebasan penuh yang didapat Juergen Klopp mampu membuat Liverpool terus berkembang. Dalam hal berbelanja pemain, prinsip "belanja sesuai kebutuhan" ala Klopp menunjukkan, Liverpool kini sudah lebih cermat dalam hal mengidentifikasi kelemahan yang perlu segera diperbaiki.

Selain itu, Klopp juga mulai berani memasukkan pemain dari akademi klub, sambil terus memperbaiki sistem "gegenpressing" andalannya. Tak heran, pemain jebolan akademi klub macam Trent Alexander-Arnold mampu berpacu padan dengan pemain macam Mohamed Salah dan Virgil Van Dijk. Inilah yang membuat level permainan Liverpool pelan tapi pasti terus meningkat.

Uniknya, peningkatan level yang belakangan terjadi di Liverpool berjalan secara bertahap. Mereka memulainya dengan terbiasa finis di posisi empat besar klasemen Liga Inggris, dalam tiga musim terakhir. Setelahnya, mereka membangun "kebiasaan" lain, dengan melaju jauh di kompetisi Eropa. Hal ini terlihat dari kesuksesan Liverpool lolos ke final Liga Champions dua musim terakhir.

Peningkatan Liverpool masih berlanjut, dengan kemampuan mereka bersaing ketat di liga domestik dan Eropa secara bersamaan di musim ini. Dengan level standar prestasi yang terus meningkat seperti ini, sekali meraih trofi juara, trofi itu akan menjadi katalisator bagi trofi-trofi lainnya. Terutama, jika mental juara dalam tim sudah terbentuk sempurna.

Kemajuan Liverpool belakangan ini adalah satu bukti aktual, dari betapa pentingnya kondusifitas dan sinergi yang baik di berbagai aspek, serta kemauan untuk terus berproses. Meski tak terjadi secara instan, apa yang terjadi di Liverpool ini menjadi contoh sahih, dari bagaimana cara kerja tim sepak bola profesional yang baik dan benar. Memang melelahkan, tapi sekali berbuah, ia akan terus berbuah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun