Judul di atas adalah apresiasi saya kepada Timnas U-23 Thailand, sekaligus kritik buat Timnas Indonesia U-23, menyusul kemenangan telak Thailand atas tim asuhan Indra Sjafri dengan skor 4-0, Jumat, (22/3) lalu.
Hasil ini menjadi awalan buruk Tim Garuda Muda di kualifikasi Piala Asia U-23. Meski terasa agak sarkastik, saya tetap melihat, hal ini tetap perlu disampaikan. Mengapa begitu?
Dalam laga ini, Tim Garuda Muda mengawali pertandingan dengan kepercayaan diri kelewat tinggi, karena belum lama menjadi juara Piala AFF U-22. Kebetulan, lawan yang dihadapi Witan Sulaeman dkk saat itu adalah Thailand. Memang, kepercayaan diri tinggi adalah satu hal yang harus ada dalam bertanding.
Tapi, kali ini kepercayaan diri Garuda Muda kelewat tinggi. Akibatnya mereka lengah, karena tak memperhatikan lawan dengan cermat. Seperti diketahui, Thailand membawa komposisi pemain yang banyak berbeda dibanding saat Piala AFF U-22 lalu. Sementara itu, Timnas Indonesia U-23 membawa rombongan pemain yang hampir sama persis dengan saat Piala AFF U-22 lalu.
Dari sini saja, saya tak kaget kalau Thailand bisa menang telak, karena mereka sudah mempelajari karakter lawan dengan baik. Pada saat bersamaan, Tim Garuda Muda justru alpa dalam aspek ini, karena mereka sudah kadung overconfidence. Apa boleh buat, mereka harus rela jadi bulan-bulanan lawan.
Jika mereka masih melakukan kesalahan yang sama saat menghadapi Vietnam besok, kekalahan adalah hasil yang sangat wajar. Apalagi, seperti halnya Thailand, komposisi pemain Vietnam kali ini juga banyak berbeda dibanding dengan saat Piala AFF U-22 lalu. Jangan lupa, mereka adalah tim finalis Piala Asia U-23 edisi sebelumnya, sekaligus tuan rumah kualifikasi Piala Asia U-23 kali ini.
Masalah lainnya adalah, akibat menjadi juara di ajang Piala AFF U-22 lalu, Tim Garuda Muda sudah diekspos secara berlebihan, lengkap dengan banjir puja-puji publik sepak bola nasional dan masuk di berbagai acara televisi. Seharusnya kita malu dengan sikap berlebihan semacam ini, karena ini justru mengkerdilkan mental bertanding dan pola pikir Timnas dalam bersaing di level internasional.
Karena, di saat tim-tim Asia Tenggara lainnya sedang berpikir dan berusaha keras untuk bisa bersaing di level Asia dan dunia, kita masih sebatas berpuas diri di level Asia Tenggara. Dari sini saja, kita bisa melihat bersama, betapa jauhnya perbedaan level yang ada. Jika kita tak segera berbenah, kita akan semakin tertinggal.
Karena itu, kita layak untuk berterima kasih sebanyak mungkin kepada Thailand, karena lewat kekalahan telak Timnas kali ini, mereka sudah memberi "alarm bangun tidur" yang sangat ampuh buat Tim Garuda Muda. Menjadi juara di level Asia Tenggara memang keren, tapi bukan berarti kita boleh terlalu percaya diri, dan tak waspada, karena, level Asia Tenggara dan benua Asia jelas berbeda. Selebihnya, mari kita simak, bagaimana respon Tim Garuda Muda di pertandingan selanjutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H