Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menanti Tuah Beppe Marotta di Inter Milan

14 Desember 2018   10:10 Diperbarui: 14 Desember 2018   21:41 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sebelumnya hanya berupa rumor, akhirnya pada Kamis, (13/12) lalu, Inter Milan resmi menunjuk Giuseppe "Beppe" Marotta sebagai juru transfer klub. Di Inter, eks juru transfer Juventus ini mengisi posisi yang sebelumnya kosong karena ditinggal Walter Sabatini.

Dengan demikian, Marotta resmi memulai perjalanan barunya setelah meninggalkan Juventus dengan gelimang gelar kompetisi domestik. Meski Inter dan Juventus adalah rival bebuyutan, transfer ini sebenarnya normal terjadi di Italia, perpindahan ke klub rival domestik tak dilarang, apalagi dipermasalahkan.

Uniknya, baik Inter maupun Marotta sebetulnya sama-sama saling membutuhkan. Inter membutuhkan sosok juru transfer handal, demi bisa mengangkat prestasi klub. Kebetulan, profil ini dimiliki Marotta, yang sudah terbukti sukses di Juventus. Marotta sendiri diketahui meninggalkan Juventus, karena ingin mencari tantangan baru. Tantangan ini ada di Inter, yang kebetulan sedang puasa gelar sejak tahun 2011.

Jika melihat rekam jejak Marotta di Juventus, Interisti boleh merasa sedikit optimis. Karena Marotta punya sejumlah catatan transfer pemain sukses di Juventus.

Harganya pun bervariasi, mulai dari gratisan, seperti pada transfer Andrea Pirlo dan Paul Pogba, sampai berharga ratusan juta euro, seperti pada kasus transfer Cristiano Ronaldo. Bahkan, ia juga sempat mencatat rekor dunia transfer pemain, saat melepas Paul Pogba ke Manchester United seharga 89 juta pounds dua tahun silam.

Dari sini saja kita bisa melihat, seberapa hebat ilmu "silat" Marotta dalam hal berbelanja pemain. Kejeliannya dalam mengendus target transfer potensial (dengan harga gratis sekalipun) dan kemampuan bernegosiasinya yang istimewa, jelas menjadi idaman klub besar manapun yang mengincar target prestasi tinggi. Tak heran, Marotta sempat dihubungkan dengan sejumlah klub seperti Barcelona dan Manchester United, sebelum akhirnya mendarat di Inter.

Bagi Inter sendiri, kedatangan Marotta menjadi pelengkap kepingan puzzle, yang selama ini hilang entah kemana. Seperti diketahui, sejak berakhirnya era sukses Massimo Moratti, kebijakan transfer pemain La Beneamata cenderung tanpa arah yang jelas.

Memang, ada transfer sukses seperti pada kasus Mauro Icardi atau Samir Handanovic, tapi catatan transfer gagal mereka jauh lebih banyak. Hal ini setidaknya terlihat, dari grafik prestasi Inter yang belakangan cenderung naik turun. Bahkan, mereka sempat berada di papan tengah klasemen Liga Italia dan sempat absen di kompetisi antarklub Eropa.

Di sisi lain, kedatangan Marotta ke Inter seolah menjadi satu penegasan dari Suning Group (pemilik saham mayoritas Inter), bahwa mereka mengincar target prestasi tinggi dalam waktu dekat.

Tapi, ambisi ini akan mereka lakukan, lewat kebijakan transfer pemain yang cerdas; tak harus berharga mahal, yang penting berkualitas. Supaya, pergerakan mereka di bursa transfer pemain bisa tetap luwes, tanpa terganjal masalah regulasi Financial Fair Play UEFA seperti sebelumnya.

Setelah sukses bersama Juventus, akankah tuah Marotta kembali manjur bersama Inter?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun