Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Sisi Sebuah Kesabaran

25 November 2018   11:15 Diperbarui: 25 November 2018   11:36 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal pemeo "sabar itu buahnya manis" atau "sabar itu subur". Pemeo tersebut tentunya bertujuan memotivasi kita, untuk tetap sabar saat sedang memperjuangkan cita-cita sepenuh hati. Siapa tahu, hasil yang didapat akan sesuai dengan yang diharapkan.

Meski begitu, realita kadang berkata sebaliknya. Ada saatnya mereka yang sudah berusaha keras, justru gagal meraih hasil sesuai harapan di saat terakhir, karena harus berhadapan langsung dengan lawan yang juga tak kalah sabar. Di sinilah kesabaran menampilkan dua sisi berlawanan, dimana harapan yang begitu indah harus bertemu kenyataan yang kurang mengenakkan.

Kebetulan, situasi ini tersaji dalam laga "big match" Liga Spanyol, antara Atletico Madrid Vs Barcelona, Minggu, (25/11, dinihari WIB). Seperti biasanya, duel ini menyajikan adu strategi antara Diego Simeone (pelatih Atletico) melawan Ernesto Valverde (pelatih Barcelona), plus perang bintang kelas wahid di lapangan, dengan Antoine Griezmann (Atletico) dan Lionel Messi (Barcelona), sebagai bintang utama masing-masing tim.

Selain itu, duel di Estadio Wanda Metropolitano ini juga menyajikan duel adu sabar antarkedua tim. Hanya saja, meski sama-sama sabar, kedua tim menerapkan pendekatan yang sangat kontras. Atletico sabar dalam hal bertahan dan mencari celah untuk melancarkan serangan balik cepat. Sementara itu, Barca sabar dalam hal membangun serangan, sambil mencari celah di lini belakang Atleti.

Hal ini setidaknya terlihat dari statistik pertandingan. Dimana Atletico hanya memegang 30% penguasaan bola, dan hanya mampu membuat total 3 tembakan ke gawang Barca. Sebaliknya, Barca tampak lebih dominan, dengan memegang 70% penguasaan bola, dan membuat total 8 tembakan ke gawang Jan Oblak.

Sekilas, situasi tampak berat sebelah. Tapi, tanpa diduga, Atletico mampu unggul 1-0 lebih dulu, lewat gol sundulan Diego Costa di menit ke 77, memanfaatkan umpan sepak pojok Antoine Griezmann. Barcelona pun lalu meningkatkan intensitas serangan, dan berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 di injury time, lewat gol Ousmane Dembele, memanfaatkan assist Lionel Messi.

Alhasil, kesabaran Atletico dalam bertahan berbuah getir di menit akhir pertandingan. Sebaliknya, gol menit akhir Dembele terasa manis buat Barca, meski rasanya tetap getir, akibat hanya meraih satu poin. Karena, kesabaran mereka dalam membangun serangan, sukses mencegah Atleti (posisi 2, nilai 24) mengkudeta posisi puncak klasemen sementara. Hasil ini sekaligus menyelamatkan Barca dari kekalahan kedua secara beruntun (di pekan sebelumnya mereka kalah 3-4 dari Real Betis), dan membuat mereka tetap berada di puncak klasemen sementara La Liga, dengan meraih 25 poin dari 13 laga.

Tapi, posisi Barca masih rawan digeser Sevilla (posisi 3, nilai 23), yang baru akan bertanding melawan Real Valladolid, Minggu (25/11, malam WIB). Sevilla akan otomatis menjadi pemuncak klasemen sementara, jika mampu menang atas klub yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Ronaldo (legenda Brasil) ini.

Menariknya, dua sisi kesabaran yang ditampilkan Atleti dan Barca seolah membuktikan, pada kenyataannya, sabar itu tak selalu berbuah manis, karena sabar itu tak selalu subur. Tak jarang, mereka yang sudah berusaha keras, justru menjadi yang paling banyak kehilangan. Memang begitulah kehidupan, tempat dimana kenyataan tak selalu seindah harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun