Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saat Bayern Tak Lagi Digdaya

11 November 2018   11:40 Diperbarui: 11 November 2018   12:03 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal Bundesliga Jerman, kebanyakan orang akan menyebut liga ini membosankan. Karena, Bayern Munich terlalu dominan, baik dari sisi kualitas materi pemain, maupun prestasi yang diraih. Sebagai contoh, dalam enam musim terakhir, The Bavarians selalu menjuarai Bundesliga dengan jarak poin cukup jauh dengan tim peringkat kedua.

Tak heran, saking dominannya Bayern, Bundesliga kerap dipelesetkan menjadi "Bayernliga". Praktis, satu-satunya daya tarik tersisa dari Bundesliga adalah pemain muda potensial, atau pemain bintang berkualitas, yang tiap musim rajin bermunculan, seperti Kevin De Bruyne dan Leroy Sane (kini di Manchester City) atau Naby Keita (kini di Liverpool). 

Terkini, muncul Paco Alcacer (Spanyol) dan Jadon Sancho (Inggris). Keduanya menjadi motor serangan Borussia Dortmund, yang sejauh ini mampu memuncaki klasemen sementara Bundesliga, dengan meraih 27 poin dari 11 laga.

Mereka unggul 7 poin atas Bayern (20 poin, posisi 3), dan 4 poin dari Borussia Monchengladbach (peringkat kedua, 23 poin). Situasi ini tak lepas dari grafik performa Bayern, yang musim ini cenderung inkonsisten bersama pelatih Niko Kovac (Kroasia). 

Terkini, Dortmund sukses mengalahkan Bayern Munich di laga Der Klassiker dengan skor 3-2, Minggu (11/11, dinihari WIB). Kemenangan ini didapat di kandang Dortmund, setelah gol-gol Marco Reus (2 gol) dan Paco Alcacer, hanya mampu dibalas oleh sepasang gol Robert Lewandowski.

Untuk ukuran tim sekelas Bayern, tentunya ini bukan performa yang "sesuai standar". Karena, mereka adalah tipe tim yang terbiasa "dikejar" di puncak klasemen Bundesliga, bukan sebaliknya. Jika mereka dalam posisi "mengejar" puncak klasemen Bundesliga, berarti ada yang salah.

Sekilas, orang akan menganggap ketidakmampuan Kovac dalam meracik strategi jitu, sebagai penyebab utama kemerosotan performa Bayern belakangan ini. Tudingan ini terlihat wajar, karena Bayern dihuni pemain-pemain macam Arjen Robben, Franck Ribery, Thomas Muller, Mats Hummels dan Manuel Neuer. Dengan komposisi yang sama, nyatanya Bayern bisa menjadi juara Bundesliga dan semifinalis Liga Champions musim lalu bersama Jupp Heynckes.

Tapi, situasi yang dihadapi Kovac musim ini jelas lebih rumit. Karena, nama-nama yang saya sebutkan di atas sudah mulai melewati masa puncak performa, dan mulai menua. Ditambah lagi, ada pemain kunci yang harus absen karena cedera, yakni Corentin Tolisso dan Kingsley Coman, Arjen Robben (ketiganya cedera lutut), dan Thiago Alcantara (cedera engkel). 

Celakanya, baik Serge Gnabry maupun Leon Goretzka yang didatangkan di musim panas lalu masih belum bisa mengisi kekosongan di lini tengah Bayern dengan baik. Maka, wajar jika Bayern belakangan terlihat limbung.

Meski terlihat gawat, seperti biasa, bencana bagi Bayern adalah durian runtuh buat para pesaingnya di liga. Karena, peluang juara Bundesliga musim ini menjadi lebih terbuka. Tentunya, mereka sama-sama berharap Bayern tak cepat bangkit dalam waktu dekat.

Tapi, pada saat bersamaan, baik Dortmund maupun Gladbach pasti akan mulai berjuang keras untuk menjaga pemain kuncinya agar tak dibajak Bayern. Seperti diketahui, Bayern gemar membajak pemain kunci tim rival, demi menjaga dominasinya. Fenomena ini terjadi misalnya pada kasus transfer Mario Gotze, Robert Lewandowski dan Mats Hummels, yang sebelumnya adalah pilar utama Borussia Dortmund. Memang ini agak menyebalkan, tapi begitulah realitanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun