Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepenggal Kenangan bersama Tabloid BOLA

18 Oktober 2018   05:55 Diperbarui: 19 Oktober 2018   15:52 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Tabloid BOLA

Pada Selasa, (23/10) mendatang, Tabloid BOLA akan menerbitkan edisi cetak terakhirnya, setelah beredar selama 34 tahun, tepatnya sejak perhelatan Euro 1984. "Tutup usia"nya tabloid olahraga ini, mau tak mau membuat banyak orang membuka kenangan personal mereka, termasuk saya sendiri.

Tak bisa dipungkiri, makin menjamurnya media olahraga digital, membuat tabloid BOLA menapak senja kalanya. Tapi, saya tetap punya alasan, kenapa saya harus berterima kasih kepada Tabloid yang satu ini.

Sejak pertama kali menggemari sepak bola, setelah melihat aksi Ronaldinho dan Michael Owen di Piala Dunia 2002 lalu, awalnya saya hanya membaca harian Kompas untuk mengikuti berita terbaru soal si kulit bundar. 

Tapi, lama kelamaan, saya merasa butuh informasi lebih banyak dan spesifik. Disini, saya menemukan Tabloid BOLA sebagai jawabannya. Jadilah saya mulai berlangganan Tabloid Bola mulai awal tahun 2004, tepatnya saat saya masih kelas 5 SD.

Tabloid Bola adalah satu paket informasi olahraga yang keren buat saya. Maklum, saat itu saya masih tinggal di Wonosobo, sebuah kota kecil di kaki Pegunungan Dieng, Provinsi Jawa Tengah. Tempat dimana akses internet (saat itu) masih jadi barang langka. 

Saya ingat betul, tiap hari Senin dan Kamis siang sepulang sekolah, menjadi saat yang ditunggu-tunggu. Karena, saat itulah edisi terbaru Tabloid BOLA sudah mulai nongkrong di agen koran atau majalah. Saat itu, Tabloid BOLA biasa disebut sebagai "Koran BOLA".

Saya ingat, betapa asyiknya membaca Tabloid BOLA setibanya di rumah. Ulasan mendalam, lengkap dengan berbagai pernak-pernik trivia dan kartun jenaka, selalu mampu membuat saya puas. Tanpa judul yang "clickbait" atau bertele-tele, artikel di Tabloid BOLA  selalu menarik untuk dibaca. 

Info jadwal pertandingannya pun lengkap. Meski saat itu pilihan channel TV di rumah masih terbatas, tak sebanyak di kota besar, saya selalu punya alasan tepat untuk menonton pertandingan sepak bola di televisi, tiap akhir pekan atau hari libur tiba. Meskipun, di hari Minggu pagi saya kadang terkantuk-kantuk saat beribadah di Gereja.

Sebagai seorang Kopites, Tabloid BOLA membuka memori saya, pada momen saat Liverpool juara Liga Champions 2005. 

Mulai dari kemenangan krusial 3-1 atas Olympiakos di fase grup, sampai final nan heroik di Istanbul, semuanya dilaporkan secara komprehensif. Begitu juga saat Si Merah juara Piala FA setahun berselang.

Saat saya pindah ke Yogyakarta tahun 2005, kebersamaan dengan Tabloid BOLA memang masih berlanjut. Informasi mendalam yang disajikan, selalu layak untuk dinanti.

Tapi, sejak internet mulai "booming" tahun 2008, tempat penantian saya pada edisi terbaru Tabloid BOLA pun mulai bergeser, dari agen koran ke ruang perpustakaan sekolah, meski rasa ingin tahunya tetap sama.

Saat kuliah, ruang perpustakaan universitas kerap menjadi tempat nongkrong saya, setiap kali ingin membaca edisi terbaru Tabloid BOLA.

Satu alasan kuat mengapa saya masih suka membaca Tabloid ini adalah, ulasan mendalam dari para kolumnisnya, seperti Weshley Hutagalung dan Anton Sanjoyo.

Tulisan padat berisi yang mereka sajikan, kadang membuat saya berandai-andai bisa membuat tulisan seperti mereka. Inilah hal paling awal, yang bisa jadi membuat saya terinspirasi untuk mulai menulis seperti sekarang.

Tutup usianya Tabloid BOLA, memang menjadi satu efek samping kemajuan teknologi. Meski begitu, semua memori manis yang mereka sajikan tetap akan hidup di hati para pembacanya.

Terima kasih, Tabloid BOLA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun