Terkini, siklus ini dialami Luis Milla, yang masa depannya di timnas Indonesia masih tanda tanya, setelah Evan Dimas dkk tersingkir di perdelapanfinal Asian Games 2018. Awalnya, Milla ditarget PSSI mampu membawa timnas Indonesia lolos ke babak semifinal, tapi, target itu tak tercapai, seiring timnas kalah adu penalti 4-3 (2-2) melawan Uni Emirat Arab.
Jika melihat situasi dan kondisinya, siklus "lingkaran setan" di timnas Indonesia ini adalah satu penyebab utama, mengapa timnas selalu "gagal maning gagal maning" di berbagai kesempatan. Pola pikir menyesatkan, soal potensi pemain kita, dan pola pikir jangka pendek, seharusnya perlu segera diubah, dengan sinergi yang baik, antara PSSI, media dan publik. Supaya, siklus "lingkaran setan"di timnas Indonesia dapat segera berakhir. Jika tidak, mencetak prestasi hanya akan menjadi sebuah mimpi rutin, yang entah kapan bisa terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H