Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Sisi Neymar

3 Juli 2018   17:36 Diperbarui: 3 Juli 2018   18:09 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal Neymar, kita semua tentu sudah tahu, ia adalah pemain termahal dunia saat ini, dan satu dari sedikit superstar, yang mampu bersinar di Piala Dunia 2018. Ya, dari 4 laga yang sudah dijalaninya, Neymar menampilkan performa cukup baik, untuk ukuran "pemain nomor 10", dengan mencetak 2 gol dan 2 assist.

Teranyar, The Golden Boy mampu mencetak satu gol, dan mengarsiteki gol penutup lesakan Roberto Firmino, saat Brasil menekuk Meksiko 2-0, di perdelapanfinal Piala Dunia 2018, Senin, (2/7). Tapi, di laga ini, kita semua mendapat dua suguhan kontradiktif, yang justru menampilkan secara lengkap, bagaimana wujud utuh seorang Neymar.

Suguhan pertama, tentunya berkaitan dengan kemampuan olah bolanya. Skill individu dan visi bermainnya yang aduhai, jelas tak perlu diragukan lagi. Inilah yang membuat PSG berani membayar 222 juta euro, saat mendatangkannya dari Barcelona tahun lalu, sekaligus menjadikannya pemain "berkaki termahal" saat ini.

Tak hanya itu, ia juga menjadi pemain bernomor punggung 10, "nomor keramat" di timnas Brasil, yang pastinya tak bisa dipakai sembarang pemain. Di sini, kita dapat melihat, sehebat apa kemampuan olah bola Neymar, dan seberapa besar harapan timnas Brasil kepadanya. Perfornanya saat melawan Meksiko, adalah suguhan aktual, dari sisi positif seorang Neymar.

Tapi, seperti dua sisi mata uang, di balik performa bagusnya; Neymar juga menampilkan sisi negatifnya, yang sudah kadung dikenal luas. Ya, sisi negatif itu adalah kemampuan ber-"akting" nya yang aduhai, layaknya aktor telenovela.

Dalam laga melawan Meksiko, Neymar beberapa kali menampilkan kemampuan negatif ini, saat terlibat kontak fisik dengan pemain lawan. Puncaknya, saat ia berguling-guling kesakitan, seperti sedang patah tulang, saat terinjak Miguel Layun di pinggir lapangan. Setelah dirawat sebentar, ia mampu berlari lincah lagi, bak tak terjadi apa-apa sebelumnya.

Aksi ini, seolah menjadi sekuel, dari aksi divingnya yang gagal berbuah tendangan penalti, saat Brasil menang 2-0 atas Kosta Rika di fase grup. Dari sisi strategi, aksi Neymar memang bisa dimaklumi. Karena, ia belum lama pulih dari cedera engkel yang sempat membuatnya terancam absen di Rusia. Selain itu, Neymar adalah motor serangan Tim Samba. Jadi, ia rawan dilanggar pemain lawan. Maka, Wajar jika ia mencari "proteksi" wasit, saat beradu fisik dengan pemain lawan. Lagipula, aksi Neymar ini adalah bagian dari strategi di sepak bola.

Meski begitu, aksi Neymar ini adalah contoh tak baik untuk ditiru pemain muda Memang, ini adalah cara yang cerdik, tapi, ini cukup licik dan cenderung provokatif. Tentunya, ini adalah trik yang tak sportif, terutama jika dipakai terus-menerus

Dua sisi kontradiktif Neymar, yakni kebintangan dan sisi kontroversialnya, . seolah sudah terlanjur menjadi satu paket tak terpisahkan dari keseluruhan aksinya di lapangan. Meski menjengkelkan, kita tetap layak berterima kasih kepada Neymar. Karena, Neymar membuktikan, setegas apapun aturan yang ada, sepak bola juga tetap punya sisi hitam putih, yang akan selalu ada, dan tak bisa dipisahkan.

Jangan Nonton Bola Tanpa Kacang Garuda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun