Bagi sebagian orang, jam ibadah Paskah ini tergolong "kurang disukai" dan "tak biasa", karena terlalu pagi dibanding biasanya. Tapi, ini seharusnya bukan masalah, bagi mereka yang memang serius ingin datang beribadah.
Menariknya, meski saya memilih cara tak biasa di hari Paskah kali ini, saya bersyukur. Karena, saya justru mendapat ilham perenungan, dan dapat menuangkannya, ke dalam tulisan ini.
Dari sini, saya menemukan satu hal: Paskah (dengan segala rangkaiannya) hanya sebuah pengingat lainnya, dari betapa besar kasih Tuhan kepada manusia. Lewat Paskah, kita justru diajak untuk mengingat; Tuhan selalu mengasihi manusia apa adanya setiap saat, bukan hanya pada saat Natal atau Paskah datang.
Selamat Paskah.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H