Sempat diragukan layaknya pesakitan, tapi kini dielu-elukan bak pahlawan. Itulah situasi yang kini sedang dialami Marko Simic (30), penyerang Persija asal Kroasia.
Memang, di awal kedatangannya, pemain berjuluk "Super Simic" ini diragukan mampu langsung bersinar bersama Persija. Keraguan The Jakmania semakin kuat, karena dalam beberapa musim terakhir, Persija kurang 'berjodoh' dengan penyerang asing yang mereka rekrut, misalnya Ivan Bosnjak (eks pemain timnas Kroasia), yang melempem saat berseragam Persija.
Tapi, tak disangka, keraguan The Jak akan kemampuan Simic, mampu dibayar lunas sang pemain di ajang Piala Presiden 2018, lengkap dengan bunga dan bonus tambahannya.
Tak hanya tampil impresif, Simic mampu menginspirasi Macan Kemayoran menjuarai turnamen pramusim ini, lewat 11 gol yang dicetaknya. Secara individu, performa keren ini membuatnya sukses meraih gelar top skor, dan pemain terbaik turnamen. Performa ini jelas istimewa, untuk ukuran pemain asing 'pendatang baru' sepertinya.
Tak heran, Simic kini menjadi idola baru di Persija. Performa hebatnya di Piala Presiden 2018, membuat Persija menatap musim baru dengan penuh keyakinan. Karena, kini banyak pihak yang menganggap, Persija adalah salah satu penantang serius, dalam pacuan gelar Liga 1 2018. Bahkan, muncul desakan dari kalangan suporter di dunia maya, agar Simic segera dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Secara teknis, Simic memang punya profil yang oke. Karena, ia pernah memperkuat timnas Kroasia hingga level U-21. Jelas, secara profil ia layak untuk dinaturalisasi. Seperti diketahui bersama, tak banyak pemain asal Kroasia, yang mampu menembus timnas level junior, apalagi senior. Berdasarkan regulasi FIFA, Simic masih bisa 'berganti seragam', mengingat ia tak pernah membela timnas senior Kroasia.
Tapi, jika mengacu pada aturan perundangan di Indonesia, Simic belum bisa dinaturalisasi dalam waktu dekat. Karena, Simic belum lama tinggal di Indonesia, dan ia tak punya garis keturunan Indonesia. Jadi, perlu waktu sedikit lebih lama, untuk melihat Simic menyusul jejak Ilija Spasojevic berseragam Tim Garuda. Itu pun masih dengan catatan, Simic tak pindah ke liga lain dalam waktu dekat.
Meski tampak menarik, daripada sibuk membahas wacana naturalisasi Simic, akan lebih baik jika The Jakmania membiarkan Simic membuktikan kualitasnya di kompetisi Liga 1 2018. Simic memang sudah terbukti bersinar di Piala Presiden 2018. Tapi, ini baru turnamen pramusim, bukan kompetisi sesungguhnya.
Jika nantinya Simic mampu kembali bersinar di liga, dan menjaga konsistensi performa di musim-musim berikutnya, wacana naturalisasi Simic bukan ide buruk, selama itu tak melanggar aturan yang berlaku. Jadi, untuk saat ini, kita hanya perlu menikmati aksi-aksi Simic berikutnya bersama Persija. Setelahnya, barulah kita bisa menilai lebih jauh, bagaimana level kemampuan Simic sesungguhnya. Karena, pepatah mengatakan "form is temporary, but class is permanent".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H