Boleh dibilang, seorang pemain bertahan sudah ditakdirkan, untuk menempuh "Jalan Pedang" di atas lapangan. Mereka dituntut siap untuk jadi tak populer, meski mereka bermain seprofesional mungkin demi timnya. Selain itu, mereka juga dituntut, untuk selalu mengesampingkan ego pribadi, demi kebaikan tim.
Tapi, berkat "Jalan Pedang" inilah, seorang pemain bertahan justru kerap dijadikan kapten tim. Karena, mereka punya mentalitas cukup tangguh. Tak heran, pemain-pemain bertahan, seperti Paolo Maldini (AC Milan, Italia), Javier Zanetti (Inter Milan, Argentina), dan Carles Puyol (Barcelona, Spanyol), cukup sukses saat menjadi kapten tim.
Meski dari luar tampak menjengkelkan, peran pemain bertahan sejatinya tak kalah penting, dengan pemain di lini serang. Karena, setajam apapun lini serang sebuah tim, ketajaman itu akan sia-sia, jika pertahanan tim itu rapuh. Di sisi lain, para pemain bertahan ini membuktikan, sesuatu yang tampak buruk dari luar, kadang mempunyai sisi positif yang sering luput dari pandangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H