Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Akhir Teka-teki Nasib Terens

9 Desember 2017   13:51 Diperbarui: 9 Desember 2017   18:13 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terens Owang Puhiri (21), adalah pemain Borneo FC asal Papua, yang sempat jadi perbincangan luas di dunia maya. Aksi gocekan cepatnya, sepanjang dua pertiga lapangan, yang berbuah gol setelah mengecoh kiper lawan, langsung viral di media sosial.

Bahkan, gol Terens ke gawang Mitra Kukar, di ajang Liga 1 musim 2017 itu mendunia. Berkat aksinya, media asing macam Daily Mail dan The Guardian (Inggris) serta Globoesporte (Brasil), kompak melabeli pemain kelahiran Jayapura ini, sebagai salah satu pesepakbola tercepat di dunia saat ini. Label ini, juga membuat klub mancanegara tertarik merekrutnya, termasuk klub liga Kroasia, Malaysia, dan Thailand. Pendek kata, Terens bak kejatuhan durian runtuh, berkat gol solonya itu.

Belakangan, pemberitaan masif soal Terens, justru berbalik merugikan dirinya. Karena, satu persatu klub peminatnya mundur. Awalnya, klub liga Kroasia, yang sebelumnya kerap diberitakan tertarik, justru menarik diri. Setelahnya, klub asal Malaysia (termasuk Perak FA), dan Thailand, ikut mundur. Praktis, Terens tetap bertahan di Borneo FC. Situasi ini, diperkuat pernyataan Iwan Setiawan (Pelatih Borneo FC), yang memastikan Terens tetap bertahan, seperti dilansir laman goal.com, (8/12).

Jika dilihat lagi, bertahannya Terens di Borneo FC, sebetulnya tak mengagetkan. Karena, kontrak Terens di Borneo FC masih tersisa sampai tahun 2021. Dengan durasi sisa kontrak yang masih cukup panjang, ongkos transfer Terens akan cukup mahal, untuk ukuran klub Asia. Apalagi, jika Borneo FC mematok harga tinggi. Jadi, peluang pindahnya tak terlalu besar. Karena, Borneo FC punya posisi tawar tinggi di sini. Otomatis, siapapun klub peminatnya, mereka akan berpikir ulang, untuk mendekati Terens. Bahkan, mereka bisa langsung bergerak mencari target lain yang harga transfernya lebih terjangkau, tapi tak kalah berkualitas.

Menariknya, kasus rumor transfer Terens ini membuktikan, betapa ampuhnya pengaruh "wow effect", terhadap satu kejadian, bahkan untuk kejadian yang durasinya hanya sekejap. Untuk kasus Terens, "wow effect" ini, lalu diikuti dengan munculnya rumor transfer ke luar negeri, yang terlanjur digembar-gemborkan secara luas, dengan dibumbui kehebohan di masyarakat. Padahal, transfer ini masih belum resmi, si pemain pun belum (dan akhirnya tidak) kemana-mana.

Jika diperibahasakan, rumor transfer Terens ini kurang lebih berbunyi: "sejauh-jauhnya rumor transfer terbang, pada akhirnya tetap diam di tempat". Kasus rumor transfer Terens ini sekali lagi membuktikan: memanfaatkan pengaruh "wow effect", adalah strategi publisitas jangka pendek, yang cukup ampuh di Indonesia. 

Terutama, jika melihat karakter sebagian warganet kita, yang mudah heboh hanya karena satu hal sederhana. Tapi, meski bisa menguntungkan, "wow effect" juga bisa merugikan, terutama jika dipakai berlebihan, dan ditindaklanjuti secara kongkrit. Karena, suatu informasi yang terpapar "wow effect", kadang cenderung dilebih-lebihkan. Pada titik tertentu, suatu informasi yang penuh bumbu "wow effect", tak lebih dari sebuah "hoax". Memang, sikap heboh berlebihan, terhadap suatu informasi yang belum pasti kebenarannya itu tak baik..

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun