Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apa Jadinya La Liga Tanpa El Barca?

3 Oktober 2017   23:26 Diperbarui: 4 Oktober 2017   09:44 3464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul di atas, adalah pertanyaan yang muncul di benak saya, menyusul keluarnya hasil referendum kemerdekaan Catalan, Senin (2/10) lalu. Dalam referendum, yang berlangsung Minggu (1/10), dengan diwarnai sejumlah aksi bentrokan rakyat sipil Catalan melawan aparat Spanyol, diketahui bahwa dari 2,26 juta pemilih yang terlibat, 90% di antaranya menghendaki kemerdekaan Catalan dari Kerajaan Spanyol. Jika hasil referendum, yang dianggap 'ilegal' oleh pemerintah pusat Spanyol ini dijadikan acuan, maka peresmian kemerdekaan Catalan/Catalonia tinggal soal waktu saja.

Jika Catalan benar-benar merdeka, otomatis klub-klub sepak bola seperti FC Barcelona, Espanyol, dan Girona akan hengkang dari kompetisi La Liga. Karena, ketentuan LFP (operator kompetisi La Liga) menegaskan, hanya FC Andorra (Andorra), satu-satunya klub dari luar Spanyol, yang boleh bermain di La Liga.

Dari masalah inilah, pertanyaan itu muncul. Tak bisa dipungkiri, El Barca adalah salah satu aset La Liga, sejak kompetisi ini mulai bergulir musim 1928/1929. Secara prestasi di liga, Azulgrana (24 kali juara liga) adalah satu-satunya klub, yang mampu mendekati gelimang prestasi Real Madrid (33). Selebihnya, hanya Atletico Madrid (10), dan Athletic Bilbao (8), yang mampu mendekati. Begitu juga di Eropa. Raihan selusin gelar Si Putih di Liga Champions Eropa, hanya bisa disaingi dengan 5 gelar Eropa Barca. Selebihnya, belum ada klub Spanyol lain, yang pernah juara. Di ajang Copa del Rey, raihan 19 gelar El Real memang mampu dilampaui Athletic Bilbao (23), dan Barcelona (29). Tapi, stagnasi prestasi Bilbao (terakhir juara tahun 1984), jelas bukan pertanda bagus.

Jika El Barca benar-benar hengkang dari La Liga, gap ketimpangan kualitas antarklub La Liga akan semakin lebar. Karena, Real Madrid tak lagi punya saingan seimbang. Memang, untuk saat ini, ada juga Atletico Madrid. Tapi, level kualitas Atleti belum mampu mengimbangi Real secara konsisten. Jika situasi ini benar-benar terjadi, La Liga akan menjadi seperti Bundesliga, yang terlalu didominasi Bayern Munich; membosankan.

Dari sisi komersial, kepergian Barca dari La Liga akan menjadi sebuah kerugian besar. Memang, bersama Real Madrid, Barca adalah ikon utama La Liga di pasar global. Bahkan, laga El Clasico, adalah dagangan utama La Liga. Tanpa El Clasico, La Liga seperti semangkuk bakso yang hanya berisi kuah dan sayur. Karena, laga klasik La Liga lainnya, seperti Euskal Derby/Derby Basque (Bilbao Vs Real Sociedad), Derby Sevilla (Real Betis Vs Sevilla), dan Derby Madrid (Real Vs Atletico), daya tariknya tak sehebat El Clasico.

Popularitas global El Barca, justru akan diterima dengan senang hati, jika mereka pindah ke liga Eropa lain, seperti Serie A, Ligue 1, atau EPL. Di sini jelas, liga mana yang tak ingin popularitasnya meningkat, apalagi meningkat cepat? Dalam era industri sepak bola modern seperti sekarang, kenaikan popularitas adalah kunci peningkatan nilai jual. Jika nilai jual suatu kompetisi meningkat, kualitas kompetisi itu juga akan meningkat. Jadi, kepergian Barca dari La Liga (jika Catalan benar-benar merdeka), justru menunjukkan kenaifan LFP, yang mengabaikan pengaruh positif Barca bagi La Liga secara global.

Bagi Barca sendiri, kemerdekaan Catalan bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, kemerdekaan Catalan adalah mimpi yang jadi nyata. Tapi, pada saat yang sama, situasi ini akan menghilangkan salah satu alasan utama mereka bersaing dengan Real Madrid. Ditambah lagi, larangan LFP untuk klub asal Catalan, (jika wilayah ini benar-benar merdeka), akan menjadi akhir sejarah panjang mereka di La Liga. Mau tak mau, Barca harus memulai hidup baru, di liga yang baru, begitu juga dengan La Liga, yang terpaksa harus "move on" dari Barca.

Keluarnya Barca dari La Liga, memang sulit terbayangkan. Tapi, inilah konsekuensi kemerdekaan Catalan yang harus dihadapi Barca, dan klub-klub asal Catalan lainnya. Menariknya, di sinilah, kesetiaan para pemain, dan suporter Barca akan diuji. Jadi, kemanakah kau akan berlabuh, Barca?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun