Pada zaman modern ini, berinternet merupakan salah satu kebutuhan primer manusia, termasuk di Indonesia. Untuk bisa berinternet, dibutuhkan data, yang umumnya berbentuk paket, dan disediakan oleh provider (penyedia layanan jasa internet). Menurut batasan jumlahnya, paket kuota data internet, dibedakan menjadi unlimited, dan limited. Dalam layanan paket kuota data internet limited di Indonesia, terdapat 3 jenis paket data yakni paket reguler (3G), midnight (3G), dan 4G. Bagi pengguna ponsel berbasis 4G, perbedaan jenis paket ini bukan masalah serius. Malah, mereka menjadi kelompok konsumen yang paling sejahtera, bebas dari masalah. Karena, harga paket 4G relatif terjangkau, dengan ukuran kuota data cukup besar. Ditambah lagi, paket ini berlaku selama 24 jam penuh.
Tapi, bagi konsumen yang masih memakai ponsel berbasis teknologi 3G, memilih paket data internet adalah awal penderitaan. Pada tahap awal, mereka akan mendapati pilihan paket data dengan harga cukup mahal, harganya bahkan lebih mahal dari rata-rata harga paket data 4G. Di sini, konsumen data 3G harus berhati-hati dalam memilih paket data. Karena, pilihan paket data 3G yang ada masih serba tercampur, dengan paket data 4G, atau paket data 3G midnight (berlaku pukul 00.00-06.00, atau pukul 00.00-07.00). Jika tak berhati-hati, konsumen hanya akan terjebak, akibat membeli paket data 3G bercampur dengan paket data 4G, yang hanya akan mubazir. Karena paket data 4G tidak bisa digunakan, di ponsel berbasis teknologi jaringan 3G.
Alhasil, satu-satunya pilihan terbaik, bagi pengguna ponsel berbasis 3G, adalah membeli paket data internet 3G reguler (24 jam), yang dicampur dengan paket data internet 3G midnight (berlaku pukul 00.00-06.00, atau pukul 00.00-07.00). Dari besaran kuota datanya, tak jarang paket data internet yang aktif di 'jam kerja kalong' ini berukuran lebih besar, dari paket data reguler. Inilah satu-satunya daya tarik dari paket data 'jam kalong' ini.
Bagi provider, paket data 3G di 'jam kalong' adalah solusi yang menguntungkan. Dengan paket data ini, mereka bisa mengeruk pendapatan, dari sedikit modal biaya. Tarif, dan data traffic,. di 'jam kalong' ini juga cukup rendah, jika dibanding jam-jam lainnya. Karena, ini adalah rentang waktu, dimana manusia pada umumnya tidur, sebelum memulai aktivitas rutin sehari-hari. Di 'jam kalong' ini, intensitas penggunaan data internet, juga tergolong rendah.
Sedangkan, bagi konsumen paket data 3G, paket data 'jam kalong' ini adalah sesuatu yang mau tak mau harus diterima. Supaya, kerugian, akibat membeli paket data, bisa diminimalkan. Tapi, paket data 'jam kalong' ini, mendatangkan sebuah dilema bagi konsumen; jika dibuang sayang, tapi jika dipakai maka akan menyebabkan bangun kesiangan, dan menghambat pekerjaan sehari-hari.
Kalaupun mereka bangun sangat pagi, masih ada hal-hal lain, yang lebih penting untuk dikerjakan (misal, mandi, berangkat kerja, bersih-bersih rumah, mencuci baju, atau memasak), daripada sekadar berinternet. Praktis, kelompok konsumen yang benar-benar diuntungkan oleh keberadaan paket ini, hanyalah para penderita insomnia akut, atau mereka yang terbiasa bekerja, dengan teknik Sistem Kebut Semalam (SKS), seperti yang dulu dilakukan Bandung Bondowoso, saat membangun Candi Prambanan, untuk melamar Roro Jonggrang.
Paket data 'jam kalong', memang sebuah solusi, untuk meminimalkan kerugian konsumen data internet 3G. Tapi, ini bukan solusi yang baik. Karena, konsumen data 3G, adalah manusia, makhluk hidup yang aktif beraktivitas di pagi-siang hari, dan beristirahat pada sore-malam hari. Manusia bukanlah kalong, makhluk hidup yang aktif beraktivitas pada sore-malam hari, tapi beristirahat pada pagi-siang hari. Jika siklus waktu aktivitas ini terus dilanggar, maka akan menghasilkan dampak buruk bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang.
Sebaiknya, provider layanan data internet 3G perlu memperpanjang rentang waktu aktif pada 'paket kalong'nya. Misalnya hingga pukul 09.00 atau pukul 10.00. Dari segi waktu, ini jelas lebih manusiawi. Bagi provider, penambahan waktu aktif ini, seharrusnya tidak merugikan. Karena, jangkauan sinyal jaringan 4G di Indonesia, belum semerata jaringan 3G. Meski keduanya juga sama-sama belum 100% mampu menjangkau seluruh sudut Nusantara, pangsa pasar konsumen data internet 3G di Indonesia masih cukup besar.
Paket data internet, adalah bagian dari kemajuan teknologi, yang (seharusnya) bertujuan untuk mempermudah hidup manusia. Supaya, manusia dapat lebih memanusiakan diri sendiri, dan sesamanya, serta dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik, tanpa harus meng-'kalong'-kan dirinya.
Catatan:
*) kalong=kelelawar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H