Pekan ini, tampaknya terasa amat menyenangkan, bagi para pecinta sepakbola. Setelah dimanjakan, dengan laga-laga babak 8 besar Liga Champions, akhir pekan ini, tepatnya Minggu (23/4, waktu Madrid, atau Senin 24/4 dinihari WIB), para pecinta sepakbola, akan kembali dimanjakan, dengan sajian laga El Clasico Liga Spanyol.
Di Indonesia, laga ini akan berlangsung, pada hari libur nasional, yakni Hari Isra Miraj, yang jatuh pada Senin (24/4) mendatang. Jika melihat waktunya, bisa dibilang, El Clasico kali ini menjadi hadiah tersendiri, bagi pecinta sepakbola di Indonesia. El Clasico di hari libur, nikmat Tuhan mana lagi yang akan kau dustakan?
Laga yang akan digelar, di Santiago Bernabeu ini, akan menampilkan dua tim, dengan mood (suasana hati) yang berbeda. Tuan rumah Real Madrid, sedang dalam mood yang bagus, setelah pada Rabu (19/4, dinihari WIB), mengalahkan Bayern Munich 4-2 (agregat 6-3). Meski diwarnai sejumlah keputusan kontroversial wasit, kelolosan El Real, ke semifinal Liga Champions musim ini, menjadi modal psikologis positif tersendiri, bagi mereka, jelang digelarnya El Clasico.
Sedangkan, Barcelona selaku tim tamu, sedang dalam mood yang kurang bagus. Karena, pada Kamis (20/4, dinihari WIB), mereka bermain imbang 0-0 melawan Juventus. Hasil ini, membuat tersingkir di babak 8 besar Liga Champions Eropa. Karena, pada leg pertama di Turin, Juventus menang 3-0.
Bagi kedua tim, El Clasico kali ini, akan menjadi laga penentuan nasib, dalam upaya mengejar gelar juara La Liga musim ini. Karena El Real (nilai 75), dan El Barca, masing-masing berada di posisi 1 dan 2 klasemen sementara.
Tapi, Real menjadi tim yang posisinya cukup nyaman, di laga ini. Selain karena mereka dalam mood yang bagus, dan faktor sebagai tuan rumah, tekanan yang mereka dapat juga tidak terlalu berat. Jika mereka bermain imbang, atau kalah sekalipun, mereka tetap akan memegang kendali persaingan juara. Khususnya, jika mampu menang, atau minimal bermain imbang, dalam laga tunda versus Celta Vigo, yang hingga kini masih belum jelas kapan tanggal mainnya. Tentunya, dengan tetap tampil konsisten, di laga-laga lainnya. Boleh dibilang, nasib Real Madrid di La Liga musim ini, sepenuhnya berada di tangan mereka sendiri.
Tekanan terberat berada di kubu Barca. Dalam laga ini, mereka tidak punya pilihan lain, selain menang. Karena, hanya dengan meraih kemenanganlah, asa juara liga dapat tetap terjaga. Tentunya, dengan tetap tampil maksimal, sambil berharap El Real terpeleset di laga-laga lainnya, termasuk dalam laga tunda Real, melawan Celta Vigo.
Tantangan sulit, selain status tim tamu, yang akan mereka hadapi adalah; absensi Neymar akibat skorsing, dan faktor Zidane di kubu Real. Skorsing Neymar sendiri didapat, dari kartu merah yang diterimanya, saat Barca kalah 0-2 dari Malaga pekan lalu. Tidak komplitnya trisula MSN, akan menjadi tantangan tersendiri buat Barcelona. Di area teknis, faktor Zidane di kubu Real, menjadi ancaman lainnya. Sejak dilatih Zinedine Zidane, Barca belum pernah menang di El Clasico. Mereka mencatat hasil sekali imbang (1-1), dan sekali kalah (1-2), dari dua El Clasico melawan Real Madrid arahan Zidane. Hebatnya, semua hasil itu, diraih Zidane di Nou Camp, markas Barcelona, yang terkenal cukup angker bagi tim tamu.
Akankah debut El Clasico Zidane di Bernabeu, sebagai pelatih Real, berakhir manis? Atau justru El Barca, yang akan mematahkan 'tabu' mereka melawan Real-nya Zidane?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H