Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

YNWA yang Menyatukan dan Menguatkan

23 Maret 2017   07:41 Diperbarui: 23 Maret 2017   16:00 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YNWA, atau "You'll Never Walk Alone", adalah lagu wajib, dan salah satu elemen, pada logo klub Liverpool FC (Inggris), yang berkembang menjadi slogan klub. Meskipun, dalam perkembangannya, singkatan YNWA sering dipelesetkan suporter tim rival, menjadi 'You'll Never Win Again', atau 'You'll Never Win Anymore'. Pelesetan ini, muncul karena seretnya prestasi klub belakangan ini, yang sering diejek suporter tim rival. Pada masa jaya Si Merah (tahun 1970-1980an), kalimat ini, merupakan bentuk kejengkelan, atas dominasi Si Merah di liga, dan panen gelar di Eropa.

Pada awalnya, "You'll Never Walk Alone", adalah sebuah lagu, yang diciptakan, dan dipentaskan pertama kali tahun 1945, pada drama musikal berjudul Carousel, karya Richard Rodgers, dan Oscar Hammerstein II, sastrawan Inggris. Pesan inti dari lagu ini adalah, meski kita sedang diuji atau terpuruk, kita tidak perlu takut. Kita tidak mengalaminya sendirian, ada Tuhan, yang selalu bersama kita. Kita harus terus yakin, karena setelah ujian, dan keterpurukan terlewati, akan datang kebahagiaan

Durasi asli lagu ini, adalah 26 menit 13 detik. Tapi, pada tahun 1963, lagu ini lalu diaransemen ulang, oleh Gerry and The Pacemakers, band asal kota Liverpool. Sehingga durasinya hanya menjadi 2 menit 40 detik.

Lagu beraliran musik Merseybeat (sealiran dengan band The Beatles, yang juga asal Liverpool) ini, mampu mencapai puncak tangga lagu Inggris, akhir tahun 1963, bersama lagu "I Want To Hold Your Hand", karya The Beatles.

Sebelum dirilis ke pasar, bulan Oktober 1963, lagu yang direkam bulan Juli 1963 ini, sempat dipresentasikan, oleh Garry Marsden, vokalis Gerry and The Pacemakers, yang juga seorang fans Liverpool, kepada Bill Shankly, pelatih Liverpool. Kala itu, Shankly memang sedang mencari lagu, yang dapat membakar semangat bertanding tim. Akhirnya, dari beberapa alernatif lagu yang ada, "You'll Never Walk Alone"-lah yang terpilih, dan diadopsi, menjadi 'anthem' klub hingga kini, yang selalu berkumandang, dimanapun Si Merah berlaga.

Dalam perkembangannya, "You'll Never Walk Alone", juga menjadi 'anthem' klub-klub lain saat berlaga. Di Skotlandia, ini menjadi lagu wajib klub Glasgow Celtic, terutama saat berlaga kandang, di Liga Champions atau Liga Europa. Di Jerman, ini adalah lagu wajib klub Borussia Dortmund, dan FSV Mainz, saat berlaga. Situasi serupa, juga terjadi, pada klub Feyenoord (Belanda), dan Dinamo Zagreb (Kroasia). Di Indonesia, lagu ini biasa berkumandang, saat klub Bali United, dan Persipura, berlaga di kandangnya.

Sepakbola memang adalah sebuah olahraga kompetitif, yang menghitung nilai menang-kalah. Tapi, lagu "You'll Never Walk Alone", yang biasa dikumandangkan suporter berbagai klub (termasuk Liverpool), mampu memberi makna lebih luas; sepakbola bukan hanya soal menang-kalah. Sepakbola adalah alat pemersatu segala perbedaan yang ada, sekaligus cermin kehidupan manusia; penuh liku yang harus dihadapi, dengan doa, dan usaha penuh, demi mencapai kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun