[caption id="attachment_364950" align="aligncenter" width="300" caption="Sekolah Rumah Kapal"][/caption]
Teacher’s Diary (2014) adalah film Thailand yang mengisahkan tentang 2 orang guru mengajar di daerah terpencil, tinggal diatas rumah sungai. Mendidik tanpa kenal lelah, berusaha semaksimal mungkin agar anak-anak mau sekolah.
Adalah guru Song dan Ann yang mengajar di “Baan Gaeng Wittaya”, atau “Sekolah Rumah Kapal” dalam periode yang berbeda. Guru Ann adalah pengajar pertama di sekolah tersebut. Guru Ann melamar menjadi guru, kepala sekolah menerima dengan syarat harus menghapus tato di pergelangan tangan-nya. Karena guru adalah panutan anak didik. Guru Ann tetap bersikeras tidak akan menghapus tato nya dan akan membuktikan bahwa ia bisa. Sedangkan guru periode kedua, Guru Song melamar menjadi guru olahraga, namun tidak ada lagi lowongan dan akhirnya kepala sekolah juga mengirim ke sekolah yang sama setahun setelah kontrak guru Ann selesai.
[caption id="attachment_364953" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-anak memperbaiki sekolah yang hancur karna badai"]
Pada akhirnya guru Ann dikirim untuk mengajar anak-anak nelayan di ujung bendungan Mae Ping, dimana penduduknya bekerja sebagai nelayan, tinggal diatas sungai. Guru Ann bekerja keras mengajar dengan segala keterbatasanya, tidak ada listrik, tidak ada jaringan ponsel, dihantam badai dsb. Memahamkan kepada 7 anak nelayannya pentingnya sekolah.
Begitu juga guru Song, tidak terbiasa tinggal dengan keadaan serba terbatas, membuatnya mengalami kesulitan, namun akhirnya mampu bertahan, berkat cerita guru Ann yang ditulis dalam Diary-nya. Hingga ke-7 anak nelayan tersebut lulus satu persatu. (Karena ketujuh anak tersebut memiliki tingkatan kelas yang berbeda, namun dajar dalam 1 kelas).
Bagi calon pendidik & pengajar, banyak pelajaran yang diambil dari film ini, yaitu;
1.Keterbatasan tidak menghalangi siapapun mengecap pendidikan
2.Menjadi Guru bukan saja tentang A,B,C dan 1, 2, 3.
Seorang guru tidak cukup hanya mengajar, namun mendidik, memahami karakteristik anak didiknya, tidak ada batasan komunikasi antara keduanya.
3.Dalam mengajar, perlu adanya variasi tidak monoton.
Masih banyak sekali pengajaran materi ajar dengan menggunakan metode ceramah, siswa menjadi pendengar sejati, dan menjadikan mereka hanya sekedar TAHU tanpa MEMAHAMI. Namun anak didik perlu berpartisipasi dalam pengetahuan agar mereka berkembang cepat. Jika tidak akan menghasilkan seperti manusia kita saat ini, orang-orang berjas rapi, berdasi, bertitle, pendidikan tinggi, bahkan Haji namun merampas hak ratyat karena tidak ada pemahaman dalam ilmunya.
Sampai ada statement guru; “saya dari dulu mengajar seperti itu, anak-anaknya paham kok, tidak perlu sampai terjun kedalam air.
Film ini disajikan dengan berbagai ragam situasi; lucu, haru, inspiratif, dan romance, intinya mengajarkan kita agar TIDAK MENYERAH dalam KONDISI APAPUN.
[caption id="attachment_364959" align="aligncenter" width="300" caption="sambil memasak guru Ann memberi latihan kepada anak-anak"]
Yang mau nonton filmnya, silahkan klik klik http://nontonmovie.com/teachers-diary-2014/
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H