Mohon tunggu...
Humaniora

Menulis yang Terlupakan

3 Maret 2019   00:07 Diperbarui: 3 Maret 2019   00:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitupun halnya dengan guru kita saat ini, tidak banyak yang melahirkan karya tulis ilmiah, padahal keterampilan menulis mampu mendukung perjalanan profesionalisme seorang pendidik. Kadang terdengar lucu ketika seorang guru menyuruh anak didiknya menulis cerita pendek atau puisi dan artikel tetapi dirinya sendiri tidak mampu melakukannya. sebahagian orang menganggap bahwa para penulis adalah orang-orang yang berbakat di bidangnya.

Keterampilan menulis sebenarnya sesuatu hal yang dapat dipelajari. Aktivitas menulis tidak ada hubungannya dengan bakat, yang ada adalah potensi. Kita mengasah potensi dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan kita untuk mahir menulis.

Kemauan untuk belajar dan mencoba menjadikannya terbiasa. Sebenarnya menulis mempunyai berbagai manfaat. Hal yang tampak jelas adalah, seorang yang gemar menulis tentu saja juga gemar membaca. Mereka memiliki wawasan yang lebih luas, ide yang variatif dan memiliki solusi yang lebih banyak dalam hidupnya. Hebatnya, menulis ternyata mampu menggugah dan memengaruhi orang lain. Menulis juga berguna untuk menyampaikan saran dan kritikan  kepada siapa saja. 

Begitu banyak hal yang dapat ditulis. Mereka yang memiliki kemampuan menulis menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Sebab menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan.

Bagi seorang penulis baik itu penulis buku, penulis berita atau penulis artikel, bukan menjadi perkara yang rumit bagi mereka. Namun, bagi mereka yang awam dalam dunia tulis-menulis, menulis adalah kegiatan membosankan. Mereka bingung bagaimana cara mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka menjadi kalimat yang mudah dibaca dan mudah dipahami.  Padahal dibandingkan dengan membaca, melihat ataupun mendengar, menulis memiliki kelebihan tersendiri, yaitu dapat mengungkapkan apa saja yang tidak mampu diucapkan menuangkan segala pikiran, dapat diabadikan karena dapat dibaca berulang-ulang.

Untuk menciptakan keingintahuan pembaca, seorang penulis harus mampu menghadirkan sesuatu yang baru. Dan yang diinginkan adalah apa yang disajikan dalam tulisan tersebut sungguh sesuatu yang langkah. Lebih menarik jika yang dibaca merupakan sesuatu yang belum  diketahui. Dengan demikian keingintahuan dari pembaca untuk mendalami tulisan dari penulis.

Untuk dapat menghadirkan tulisan seperti itu butuh strategi dari seorang penulis yakni, menulis yang terlupakan atau menulis yang belum pernah di tulis. Sebab apa yang terlupakan, tidak terekam oleh penulis. Sseseorang  mampu merekam dan menulis tentu ada yang terlupakan. Yang terlupakan ini yang perlu diangkat ke permukaan agar tidak tenggelam oleh perubahan zaman ini.

Di zaman ini semua orang dapat menjadi penulis, baik penulis buku, jurnalis, artikel, tidak ada yang melarang. Hal ini didukung dengan banyaknya referensi yang dapat menjadi sumber rujukan. Saat ini yang menjadi tolok ukur  kelayakan suatu tulisan adalah atau bobot tulisan, tulisan menghadirkan pengetahuan baru, dan juga ciri khas atau keunikan suatu tulisan.

Keunikan tulisan ini dapat terbaca melalui penggunaan bahasa yang dipakai penulis selain itu juga dapat terlihat dari sajian materi atau tema yang disajikan. Misalkan, Pengalaman hidup seorang guru yang mengajar di daerah terpencil yang berjalan kaki sekian kilometer untuk sampai di sekolah yang diajarnya. Melewati jalan-jalan setapak dan jembatan tua di atas aliran sungai.

Memandang para pelajar yang datang tanpa sepatu, tanpa seragam sekolah dan tampil apa adanya, dengan fasilitas belajar kurang memadai. Bergaul dengan masyarakat pedesaan yang minim pendidikan adalah hal yang menarik jika dituliskan. Tulisannya bisa menjadi perbandingan bagi guru-guru yang mengajar di daerah perkotaan dengan fasilitas lengkap dan hebat.

 
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun