"Yuk kita jalan-jalan ke alun-alun malam nanti, kan malam minggu!", ajak salah satu teman Edo, ketika mereka berkumpul.
Ada kegelisahan dalam pikiran Edo, ternyata di awal kuliah ada cewek yang menyukainya. Sementara ia sendiri sedang jatuh hati dengan cewek yang lain.
Alun-alun Malang kala itu selalu ramai setiap malam. Para pedagang kaki lima banyak ikut memenuhi keramaian, dengan menggelar aneka dagangannya.
**
Malam itu angkot biru telah sampai di alun-alun. Membawa rombongan Edo dan kawan-kawan.
"Coba tuk melawan,,, Getir yang terus kukecap,, Meresap ke dalam relung sukmaku,,, ", Lagu milik Padi berjudul 'Semua Tak Sama', terdengar begitu nyaring dari lapak penjual CD bajakan.
Lagu itu ternyata menambah kegelisahan dalam hati Edo. Entah bagaimana nanti rencana yang sudah disiapkan, dapatkah berjalan lancar.
***
Mereka berkumpul duduk bersama bagian tengah alun-alun. Ngobrol bercanda bersama sambil minum wedang ronde.
Tetiba muncul pengamen menghampiri mereka. Dari jauh sudah sayup terdengar menyanyikan lagu Padi berjudul Sobat, "Oh, Sobat, maafkan aku mencintainya. Aku tak bermaksud membuatmu sungguh tak berarti,,,"
Edo makin galau dan berkeringat dingin, seakan tersindir dengan lagu-lagu yang ia dengar.
Dalam rombongan itu ada 2 cewek, yaitu Ida yang menyukai Edo dan Ani kebetulan yang disukai Edo.
****
"Ida, aku pingin ngomong berdua dengan kamu. Kita kesana yuk!", ajak Edo disambut senyuman Ida.
Mereka berdua menjauh dari kumpulan temannya.
Edo berusaha beranikan diri untuk bicara, meskipun baginya itu terasa amat konyol.
"Ida, maaf ya. Aku sebenernya bingung ngomongnya bagaimana. Maaf, aku belum siap pacaran!"
YW, 29 September 2022
Kisah Edo sebelumnya, disini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H