Kita tak pernah bisa tahu kehidupan yang akan datang, apa saja bisa terjadi. Perjanjian pranikah menjadi cara untuk berjaga-jaga mengahdapi kemungkinan yang terjadi kelak. Jika nantinya terpaksa ada perceraian, sudah tidak pusing lagi dengan adanya perebutan hak milik.
Di sisi lain ada positifnya juga, masing-masing tidak mudah semena-mena terhadap yang lain. Pasangan seperti memiliki "power" dan tak boleh diremehkan. Agar selalu tercipta keharmonisan, diupayakan saling menghormati dan menyayangi satu sama lain.
Dan biasanya hak-hak yang disepakati bersama untuk dimasukkan dalam bagian perjanjian pranikah adalah hasil kerja keras sebelumnya dari masing-masing pasangan. Disini dapat mendorong rasa saling menghargai antar pasangan.
Jika yakin, kenapa harus?
Lain lagi jika kedua pasangan sudah sama-sama yakin, mungkin tidak perlu adanya perjanjian pranikah. Meski sama-sama tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi sama-sama berpasrah dalam keyakinan bersama.
Ini bisa disepakati bersama mungkin karena niat dan harapan yang kuat untuk bersama sehidup semati. Hal positif dari pilihan ini adalah saling mempercayai dan member kepercayaan satu sama lain antar pasangan. Selalu berusaha bagaimana caranya mempertahankan keutuhan rumah tangga selama-lamanya.
Kedua pilihan di atas tergantung pandangan masing-masing dan semuanya baik. Itu semua sebuah pembelajaran bahwa pernikahan sebenarnya memang bukan main-main dan pertanggung jawabanya dunia akhirat.
Menikah itu meninggalkan kehidupan lama dan mulai menempuh hidup yang baru. Yang tadinya seringkali untuk kepentingan sendiri, berubah menjadi kepentingan bersama. Ada saling berbagi di dalamnya. Semoga semua keluarga berbahagia!
YW, 14 Agustus 2022
Referensi artikel lain seputar hidup berkeluarga (silakan klik link di bawah ini):
1.Terhimpit dalam Kehangatan Keluarga
2. Tak Hanya Cari Jodoh, Persiapan Itu Penting