Masih ingatkah ungkapan tertulis, " Kepada Ytk (yang terkasih)..., Teruntuk Yts (yang tersayang).., Boeat Ytc (yang tercinta),," atau lainnya. Ini kenangan manis penuh cerita bagi yang sering ''surat-suratan'' pada jaman dulu.
Betapa lebih terasa "gereget" komunikasi dengan menggunakan surat itu. Jauh berbeda dengan komunikasi jaman sekarang, yang bisa hitungan detik saja dalam komunikasi melalui tulisan. Melalui berbagai hal yang ditawarkan pada gadget yang sebagian besar orang memiliknya dalam genggaman tangan. Dulu harus mengirim surat melalui kantor pos atau kotak surat yang akan diambil petugas pos.
Tidak hanya dengan orang yang berada di luar kota saja, surat juga digunakan untuk komunikasi dengan orang lain yang ada di dalam kota atau sedaerah. Terutama untuk seseorang yang ingin berkenalan dengan orang lain, sampai ketika telah terjalin hubungan spesial antara pria dan wanita. Bersurat bisa juga diberikan melalui perantaraan orang lain, dengan dititipkan kepada teman atau yang lain.
Menulis surat cinta bisa berjam-jam, bahkan berhari-hari jika hati sudah di penuhi kagalauan perasaan. Bahkan bisa berlembar-lembar dituliskan untuk ungkapkan kerinduan tau menyatakan perasaan cinta kepada orang lain. Surat sampai kepada orang yang dituju bisa berhari-hari. Dan ketika menerima surat pun, bisa membaca surat berjam-jam, berhari-hari dan surat disimpan untuk menjadi kenangan.
Ketika mengirim surat terkadang disertai memasukkan foto atau gambar lain di masukkan dalam amplop surat sebagai ungkapan rasa. Ada pula yang diberi wewangian pada kertas suratnya. Banyak kreatifitas yang muncul dari kesederhanaan berkirim surat. Apalagi si pengirim surat sedang "kasmaran", ada saja yang muncul dalam surat. Hahaha..
Berkirim surat tidak sekedar ungkapan perasaan, tapi bisa juga menjadi hobi yang menarik. Dapat menggunakan surat untuk berteman dengan siapa saja, terutama dengan orang yang bertempat tinggal jauh. Dalam pengiriman surat ada ketentuan menggunakan perangko, meskipun bisa juga hanya menggunakan stempel dari kantor pos.
Penggunaan perangko pada surat akhirnya menjadi hobi menarik bagi banyak orang pada waktu itu. Yaitu saling bertukar perangko antar wilayah, antar kota bahkan antar negara. Perangko bisa dikumpulkan dan disimpan dalam album khusus dan hobi ini disebut filateli.
Dari hobi ini bisa melihat keanekaragaman yang berada di seluruh Indonesia sampai negara lain. Dalam perangko dapat dimuat gambar tokoh, berbagai macam jenis gambar kesenian dan budaya, gambar berbagai pemandangan alam khas suatu daerah, gambar bersejarah dan banyak lainnya.
Surat pada waktu itu juga bisa mendekatkan seseorang, meskipun posisi terbentang jarak yang jauh. Dapat saling memberikan informasi, mencurahkan isi hati, mengungkapkan kerinduan dengan berbagai tulisan puitis.
Jika direnungkan, ada pembiasaan bermanfaat dalam berkirim surat. Dari membuat surat, mengemas surat sedemikian rupa, mengirimkan, menerima surat, mengkoleksi surat dan perangko. Orang mungkin tanpa sadar dilatih untuk bersabar, kreatif, setia ( pada proses pengiriman dan penantian surat balasan), terbiasa merawat sesuatu dari hobi koleksi, dan masih banyak lagi hal positif lainnya.
Sekian surat dariku. Semoga kita dipertemukan nanti pada kesempatan yang baik. Salam rinduku untukmu. Sehat dan bahagia selalu ya. Amin.
YW, 14 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H